10 Gejala Awal Demensia Alzheimer, Segera Deteksi Dini

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 29 September 2021 20:20 WIB

Ilustrasi pasangan lansia. Unsplash.com/Matthew Benner

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat menganggap demensia atau pikun merupakan kondisi yang lazim dialami oleh para lanjut usia atau lansia. Padahal penyakit ini sejatinya bisa dideteksi sejak dini untuk mencegah tingkat keparahannya.

Data Alzheimer’s Disease International atau ADI memperkirakan kasus demensia Alzheimer akan meningkat dari 55 juta menjadi 78 juta pada 2030. Kondisi tersebut diperparah oleh pandemi Covid-19, di mana aktivitas para lansia menjadi sangat terbatas dan kesulitan bersosialisasi. Keadaan ini secara tidak langsung memicu peningkatan kasus demensia Alzheimer.

Direktur Eksekutif Alzheimer Indonesia atau ALZI, Michael Dirk R. Maitimoe mengingatkan pentingnya seseorang yang menginjak usia lanjut untuk melakukan deteksi dini apabila muncul tanda-tanda, seperti pikun, lupa arah pulang, hingga gangguan berkomunikasi yang mengganggu aktivitas keseharian. "Anggota keluarga yang tinggal bersama lansia atau lansia itu sendiri dapat melakukan indentifikasi awal untuk mengetahui gejala demensia Alzheimer," kata Michael dalam jumpan pers daring berjudul "Kenali Demensia Alzheimer dan Pentingnya Deteksi Dini" pada Jumat, 24 September 2021.

Berikut sepuluh gejala demensia Alzheimer. Jika pendamping atau lansia itu sendiri merasakan gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis saraf, psikiatri, atau geriatri.

  1. Gangguan daya ingat
    Salah satu gejala paling menonjol adalah sering lupa. Lupa di mana parkir, lupa membuat janji, lupa menaruh kacamata, mengulang percakapan yang sama, dan sebagainya. Orang dengan demensia memiliki frekuensi lupa yang sangat tinggi.

  2. Sulit fokus
    Orang dengan demensia sulit fokus saat mengerjakan sesuatu. Misalkan ketika diminta berhitung dengan bilangan sederhana, mereka sudah tidak bisa runut dan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk melakukan suatu pekerjaan.

  3. Sulit melakukan kegiatan yang biasa dikerjakan
    Orang tersebut kesulitan merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari. Sering bingung bagaimana memulai suatu kegiatan, padahal selama ini dia sudah terbiasa melakukannya.

  4. Disorientasi
    Bingung atau disorientasi ruang dan waktu. Orang dengan demensia sering kali bingung di mana mereka berada dan bagaimana mereka sampai ke suatu tempat. Ini pula yang sering mengakibatkan lansia tersasar atau hilang.

  5. Kesulitan memahami visuospasial
    Kesulitan membaca, mengukur jarak, susah membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin sampai tidak tepat saat menuang air ke dalam gelas.

  6. Gangguan komunikasi
    Orang dengan demensia tak jarang kesulitan saat menyampaikan sesuatu, sulit mencari kata yang tepat, sering berhenti di tengah percakapan, dan bingung untuk melanjutkan kalimat yang hendak diucapkan.

  7. Menaruh barang tidak pada tempatnya
    Masih imbas dari lupa tadi, orang dengan demensia terkadang menuduh orang lain mencuri atau menyembunyikan benda miliknya. Padahal dia sendiri yang tidak meletakkan barang tersebut pada tempatnya.

  8. Salah membuat keputusan
    Orang dengan demensia tak mampu lagi mematutkan penampilan. Kerap memakai busana yang tidak serasa, cenderung tidak bisa merawat diri dengan baik, dan tak dapat memperhitungkan transaksi, sehingga kerap memberikan uang dalam jumlah yang lebih banyak dari seharusnya.

  9. Menarik diri dari pergaulan
    Enggan berkumpul dengan keluarga dan teman, lebih memilih sendiri, ogah bertemu dengan orang lain, dan tidak antusias lagi dengan hobi yang biasa dijalani.

  10. Perubahan perilaku dan kepribadian
    Emosi yang berubah secara drastis juga menjadi pertanda Alzheimer. Orang dengan demensia kerap menaruh curiga, depresi, atau bergantung secara berlebihan kepada anggota keluarga. Mereka juga lebih sensitif, sehingga gampang kecewa dan merasa putus asa.

Michael mengingatkan agar masyarakat jangan memaklumi pikun. Demensia atau pikun, menurut dia, bukan bagian dari proses penuaan normal. "Ini adalah krisis kesehatan paling signifikan di abad ke-21," ujarnya. Adapun prevalensi demensia di Indonesia, menurut World Alzheimer's Report pada 2016 mencapai empat juta jiwa pada 2050.

Baca juga:
Tak Hanya Lansia, Orang Muda pun Bisa Terserang Alzheimer

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

4 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

4 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

9 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

12 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

7 Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

28 hari lalu

7 Tips Mencegah Pikun di Usia Muda

Pikun tidak hanya merupakan masalah yang terbatas pada orang tua, tetapi juga bisa terjadi pada usia yang relatif muda.

Baca Selengkapnya

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

39 hari lalu

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia

Baca Selengkapnya

Gizi dalam Kurma: Menyehatkan Jantung hingga Mengurangi Potensi Sifat Pelupa

55 hari lalu

Gizi dalam Kurma: Menyehatkan Jantung hingga Mengurangi Potensi Sifat Pelupa

Buah asal dari Timur Tengah ini identik dikonsumsi selama bulan Ramadhan. Sebab selain miliki rasa yang manis, kurma dianggap buah sunnah nabi.

Baca Selengkapnya

Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

13 Februari 2024

Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

Menendang atau berteriak saat tertidur lelap bisa menjadi indikasi demensia.

Baca Selengkapnya

Laporan Kesehatan Bocor, Presiden Biden Disebut Hilang Ingatan

10 Februari 2024

Laporan Kesehatan Bocor, Presiden Biden Disebut Hilang Ingatan

Dalam dokumen rahasia Departemen Kehakiman AS, Presiden Joe Biden disebut mulai pikun dan hilang ingatan. Ia kesulitan membedakan nama kepala negara.

Baca Selengkapnya