Peran Penting Orang Tua untuk Deteksi Dini Kelainan Jantung Anak

Reporter

Antara

Rabu, 29 September 2021 21:31 WIB

Pattaramon berencana untuk mengasuh Gammy yang kini sudah berusia enam bulan. Selain menderita sindrom Down, Gammy juga mengidap kelainan jantung bawaan yang mengancam nyawa dan infeksi paru-paru. AP/Apichart Weerawong

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data Asosiasi Jantung Indonesia, angka kejadian kelainan jantung bawaan (KJB) di negeri ini diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup atau 9: 1.000 kelahiran hidup setiap tahun. Anak dengan penyakit jantung bawan memiliki kelainan pada fungsi maupun struktur jantung.

Spesialis anak konsultan kardiologi, dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, mengatakan orang tua berperan penting dalam deteksi dini kelainan jantung bawaan (KJB) pada anak dan mengoptimalkan perawatan dan intervensi untuk meningkatkan usia harapan hidup dan kualitas hidup anak dengan KJB.

"Merawat anak dengan KJB tidak sama dengan anak normal. Orang tua anak dengan KJB harus selalu memastikan anak mendapatkan penanganan dan perawatan sesuai kondisinya. Keberhasilan penanganan anak dengan KJB dapat mengoptimalkan tumbuh kembang dan meningkatkan kualitas hidup anak," ujar Rahmat.

Rahmat memaparkan saat lahir tidak semua anak dengan KJB menunjukkan gejala. Pemeriksaan saturasi oksigen pada anak baru lahir dapat menjadi pemeriksaan dalam deteksi dini penyakit jantung bawaan. Tindakan yang dilakukan jika ditemukan gejala adalah stabilisasi dan pertolongan pertama untuk memperbaiki keadaan umum. Selanjutnya kontrol rutin sesuai anjuran untuk memantau perkembangan penyakit, diagnosis KJB, dan penentuan intervensi.

Penanganan KJB disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahan. Meski telah mendapatkan intervensi, anak dengan KJB masih mengalami tantangan kesehatan karena mengalami pertumbuhan terus menerus, memiliki komposisi tubuh yang bervariasi, dan membutuhkan energi yang adekuat.

Advertising
Advertising

Rahmat menambahkan tujuan penanganan KJB berorientasi untuk mencapai sasaran medis (meningkatkan kapasitas fungsional, mengontrol faktor risiko, mencegah progresivitas penyakit, dan mengurangi risiko kematian) dan sasaran layanan kesehatan (mengurangi waktu perawatan, penggunaan obat-obatan, dan perawatan ulang). Selain itu, orang tua anak dengan KJB juga perlu mewujudkan sasaran psikologis (meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri, mengatasi kecemasan dan depresi anak) dan sasaran sosial (dapat menjalani kehidupan sosial).

"Padahal jantung dibutuhkan untuk memompa darah supaya mengalir ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen dan nutrisi bagi setiap sel tubuh," tuturnya.

Meningkatnya pengeluaran energi dan asupan nutrisi yang tidak memadai membuat anak mudah kelelahan, napas pendek, hingga pingsan. Ketidakseimbangan energi jika tidak diatasi dengan tepat dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi dan gagal tumbuh.

Baca juga: Risiko Kematian Akibat Serangan Jantung Mengintai Orang Obesitas

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

7 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

8 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

9 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

13 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

14 hari lalu

Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan

Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka pelatihan deteksi dini konflik sosial keagamaan.

Baca Selengkapnya