Tips agar Uang Arisan Tak Lekas Ludes

Reporter

Bisnis.com

Senin, 11 Oktober 2021 15:03 WIB

Ilustrasi arisan sosialita. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Uang hasil tarikan arisan sering habis dalam waktu yang singkat atau hanya beberapa hari saja. Alasan tersebut mungkin bikin Anda tertarik untuk membangun bisnis dari uang arisan. Tujuannya memperoleh pendapatan tambahan dan uang arisan tidak habis begitu saja.

Di samping itu, Anda harus memiliki kontrol keuangan mengingat harus mengeluarkan uang secara reguler. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin membangun usaha dari uang arisan.

Tetapkan batas pengeluaran
Jika sedang membangun bisnis, Anda bisa saja membeli barang-barang kecil yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Hal ini dapat menyebabkan lepas kendali dan membuat finansial tidak teratur. Oleh karena itu, pastikan Anda menetapkan batas pengeluaran.

Jangan menyewa atau mengalihdayakan jika bisa mengelolanya
Jika bisa mengelolanya, Anda dapat menunda perekrutan atau outsourcing. Jika memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menangani sebuah proyek dan tidak menghambat kemajuan usaha, Anda dapat menanganinya sendiri.

Arus kas penting di samping keuntungan
Dalam menjalankan bisnis, pastikan tetap mengutamakan arus kas. Jika terdapat beberapa orang yang mengatakan keuntungan adalah hal yang penting, maka Anda harus mengabaikannya.

Advertising
Advertising

Selesai lebih baik dari sempurna
Banyak pendiri yang ingin menyempurnakan sesuatu sehingga cenderung kehabisan uang. Untuk itu, pastikan tetap memenuhi standar dan jangan terlena untuk berfokus menyempurnakan produk.

Jangan buang-buang uang
Dibandingkan merekrut orang terbaik, Anda dapat merekrut orang-orang muda yang memiliki semangat atau ambisi tinggi di samping pengalaman yang masih kurang. Hal ini dapat membantu mengembangkan usaha.

Jangan mengorbankan marjin
Distributor dan pengecer mungkin membantu menjangkau pasar yang lebih besar, tetapi Anda bisa saja kehilangan marjin. Oleh karena itu, raihlah marjin terbesar dan simpan uang tersebut hingga Anda benar-benar mampu untuk berkembang. E-commerce ada karena suatu alasan, untuk mengurangi jumlah tangan antara Anda dan pelanggan. Luncurkan, jual secara online, raih marjin terbesar, dan simpan uang itu dalam bisnis sampai Anda benar-benar mampu untuk berkembang.

Kontrol pengeluaran pemasaran
Pemasaran kreatif dapat memberikan dampak yang luar biasa. Namun, Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk pemasaran terus menerus dengan memanfaatkan pemasaran secara organik secara maksimal.

Membeli murah tidak selalu menghemat uang
Meskipun penting untuk membatasi pengeluaran, pastikan Anda bijak dalam mengeluarkannya. Bisa jadi karena barang yang dibeli terlalu murah maka kualitasnya juga tidak baik sehigga pengeluaran cenderung lebih banyak. Pastikan mengontrol uang arisan dengan baik. Saat mendapatkan giliran, Anda tidak boleh tergoda atau langsung menghabiskannya dalam sehari. Aspek yang paling penting adalah tetap mengontrol keuangan.

Baca juga: 3 Model Arisan, Dari Manual Sampai Online

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

15 jam lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

20 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

2 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

7 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya