Penanganan yang Tepat Ketika Anak Mengalami Kejang Demam

Senin, 11 Oktober 2021 17:15 WIB

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Kejang demam cukup sering dialami oleh anak-anak. Kondisi ini terjadi jika anak mengalami kenaikan suhu tubuh hingga di atas 38 derajat celsius.

Melansir dari laman Rumah Sakit Umum (RSU) Harapan Bunda, sebagian besar kejang demam yang terjadi pada anak tidak berbahaya dan tergolong sebagai kejang demam sederhana (KDS). Jenis kejang ini biasanya berlangsung kurang dari 15 menit, tidak berulang dalam waktu 24 jam dan akan berhenti sendiri.

Namun orang tua harus waspada apabila anak mengalami kejang demam kompleks (KDK). Jenis kejang ini berlangsung lebih dari 15 menit, terjadi hanya di satu sisi bagian tubuh saja atau berulang lebih dari sekali dalam 24 jam.

Advertising
Advertising

Orang tua yang melihat anaknya mengalami kejang demam bisa menarik napas dalam terlebih dahulu agar tidak panik. Berikut merupakan langkah penanganan yang bisa dilakukan:

  1. Memastikan anak dan orang tua berada di posisi yang aman. Jauhkanlah anak dari lingkungan yang bisa mencederainya.
  2. Membaringkan anak di lantai. Jika anak masih bayi, maka rebahkan di pangkuan dengan posisi wajah bayi menghadap ke bawah. Jika anak sudah besar, miringkan posisi tubuhnya agar ia bisa muntah atau mengeluarkan air liur dan mencegah lidah menyumbat saluran pernapasan.
  3. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak selama anak kejang, baik itu minuman, bubuk kopi, makanan, sendok hingga jari. Hal ini agar jalan napas anak aman dan tidak tersumbat.
  4. Melonggarkan pakaian anak yang ketat, terutama di sekitar leher
  5. Mengukur suhu anak memakai termometer, menghitung durasi kejang dan memperhatikan bentuk kejang
  6. Jika memiliki persediaan obat anti kejang yang dimasukkan ke anus, maka dapat diberikan hanya saat anak kejang. Obat tersebut juga hanya boleh diberikan satu kali.

Orang tua perlu memeriksakan anak ke dokter apabila kejang yang dialami merupakan kejang pertama, berlangsung lebih dari 5 menit, anak tidak kembali sadar, mengalami kelumpuhan, leher kaku jika ditekuk, muntah-muntah hingga sesak napas. Hal ini penting dilakukan untuk mendiagnosis kejang demam atau kejang radang otak meningoensefalitis.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga:

Anak Demam Tinggi Hingga Kejang, Chacha Frederica: Hancur Hati Ini Lari ke RS

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

15 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

18 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

1 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

1 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya