Cegah dan Redakan Migrain dengan Kiat Berikut
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 12 Oktober 2021 11:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Migrain adalah penyakit neurologis genetik, di mana ada interaksi antara neuron nyeri di otak dan pembuluh darah. Migrain dapat dipicu rangsangan, makanan, dan kondisi yang berbeda, dan pemicu ini bervariasi pada setiap orang.
Karena tidak ada obat untuk migrain, mengelola kondisi menjadi cara untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan sakit kepala dan gejala lain. Seiring dengan pengobatan dan perawatan medis, perubahan gaya hidup dan strategi di rumah dapat berperan penting. Berikut cara mengelola dan mencegah migrain, dilansir Very Well Health.
Perubahan gaya hidup
Rencana manajemen migrain yang komprehensif juga melibatkan perubahan gaya hidup dan menggunakan strategi untuk menghindari pemicu. Anda dapat melakukan hal-hal seperti melacak penyebab sakit kepala, tidur teratur, menurunkan berat badan bagi yang obesitas, hingga menggunakan biofeedback, perangkat khusus yang digunakan untuk mendeteksi penanda stres fisiologis dan ketegangan.
Vitamin dan perawatan alami
Seiring dengan manajemen migrain dan perubahan gaya hidup, beberapa dokter mungkin juga menyarankan untuk mengonsumsi vitamin, mineral, atau suplemen herbal tertentu, termasuk vitamin B2 dan magnesium.
Olahraga
Cukup berolahraga adalah salah satu cara mengelola dan mencegah migrain karena dapat membantu manajemen depresi dan kecemasan, tidur yang lebih baik, menghilangkan stres, serta menurunkan berat badan. Jika ingin mulai berolahraga, cobalah 150 menit aktivitas ringan hingga sedang selama seminggu atau 30 menit sehari, lima hari seminggu.
Yoga
Pernapasan dalam dan peregangan yang terkait dengan yoga dapat membantu meredakan stres, pemicu migrain yang umum. Menurut salah satu penelitian di International Journal of Yoga, yoga dapat membantu bila digabungkan dengan perawatan lain. Dibandingkan dengan orang yang hanya menggunakan terapi standar, mereka yang menggabungkan terapi lain dengan sesi yoga lima hari seminggu selama enam minggu melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas serangan. Selain itu, yoga dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup pasien migrain.
Meditasi
Seperti yoga dan olahraga, manfaat utamanya adalah latihan semacam ini membantu mengurangi stres, yang pada gilirannya dapat mencegah serangan. Namun, seperti metode lain, terapi ini dianggap sebagai tambahan untuk digunakan bersama dengan yang lain. Untuk migrain, pendekatan mindfulness melibatkan fokus pada saat ini, seperti latihan pernapasan dan visualisasi, serta berpikir lebih luas tentang kebutuhan dan situasi mendesak. Ini dapat membantu melatih perhatian dalam kehidupan sehari-hari.
Neuromodulasi
Neuromodulasi adalah penggunaan perangkat yang mengirimkan kejutan ringan atau impuls magnetik melalui kulit untuk mengubah pola listrik otak. Cara ini mengacak jalur pengiriman pesan rasa sakit dan dapat mengurangi aktivitas mereka dalam jangka panjang. Semakin banyak penelitian telah menunjukkan terapi ini efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain.
Akupunktur dan akupresur
Akupunktur dan akupresur, yang masing-masing melibatkan stimulasi jalur saraf menggunakan jarum dan tekanan fisik, juga dapat membantu. Dalam satu ulasan dari 22 studi menilai data dari 4.985 orang dengan migrain, akupunktur teratur mengurangi frekuensi sakit kepala sekitar 50 persen pada 59 persen pasien. Jika berjuang dengan migrain atau sakit kepala, pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang apa yang dapat dilakukan. Dengan bantuan mereka, Anda akan menemukan strategi untuk meringankan dan meminimalkan dampak kondisi ini.
Baca juga: Migrain, Cek Mana Mitos dan Fakta