Pentingnya Rumah Sakit Hadirkan Transformasi Digital Dalam Layanan Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 14 Oktober 2021 23:45 WIB

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengingatkan pentingnya rumah sakit mengedepankan digitalisasi dalam pemberian layanannya. "Kita sebagai tenaga kesehatan, dalam kondisi mengandalkan digitalisasi. Jadi transformasi digital layanan kesehatan harus terjadi," katanya dalam acara Kolaborasi Philips dan Mandaya Royal Hospital Puri dalam Wujudkan Rumah Sakit Pintar untuk Indonesia pada 29 September 2021.

Kadir mengingatkan perlunya adanya inovasi dalam rumah sakit. Layanan yang diberikan pun perlu mudah diakses dan dijangkau para pasien. "Harus jadi smart hospital," katanya.

Salah satu hal mudah yang perlu dilakukan adalah melakukan registrasi secara elektronik. Sehingga kedatangan pasien pun bisa diatur. "Pasien bisa daftar secara online, perlu pula telemedicine," katanya.

Mandaya Royal Hospital Puri mencoba memberikan layanan kesehatan dengan teknologi tinggi kepada pasien dan keluarganya. Hal itu dilakukan dengan bekerja sama dengan Royal Philips.

Acara Kolaborasi Philips dan Mandaya Royal Hospital Puri dalam Wujudkan Rumah Sakit Pintar untuk Indonesia pada 29 September 2021.Tempo/Mitra Tarigan

"Merupakan kehormatan bagi Philips untuk bermitra dengan Mandaya Royal Hospital Puri dan dapat mendukung visinya yang progresif bagi masa depan pelayanan kesehatan," kata Presiden Direktur Philips Indonesia, Pim Preesman pada kesempatan yang sama.

Advertising
Advertising

Pim Preesman mengatakan timnya sangat mendukung teknologi di bidang kesehatan. "Dokter dan para perawat perlu untuk didukung dalam hal digital teknologi yang memang merupakan masa depan layanan kesehatan," katanya.

Pim Preesman mengingatkan bahwa dengan mengkombinasi teknologi canggih dan layanan kesehatan, ia yakin bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ia menambahkan bahwa Royal Phillips terus bekerja untuk meningkatkan perawatan pasien, tidak hanya dengan menyediakan solusi terbaru dan tercanggih, tapi juga membuat pekerjaan tenaga kesehatan lebih cepat, akurat dan lebih efisien. "Para pasien Mandaya Royal Hospital Puri akan dapat merasakan beberapa teknologi paling inovatif dari Philips," kata Pim,

Presiden Direktur Mandaya Hospital group Ben Widaja mengatakan rumah sakitnya mengutamakan pengalaman pasien dan keluarganya. "Kami berusaha menyediakan dan memberikan tidak hanya perawatan klinis terbaik, tertapi juga memperhatikan aspek emosional, mental, spiritual, solusi dan keuangan pasien," katanya.

Ben pun berharap agar layanan kesehatan terpadu yang disiapkannya bisa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien dengan melibatkan keluarga pasien. "Teknologi Philips di rumah sakit ini memungkinkan kami unuk menerapkan pendekatan inovatif yang bermanfaat bagi pasien, dan juga dokter perawat, serta staf kami," katanya.

Mandaya Royal Hospital Puri memiliki kapasitas total lebih dari 250 tempat tidur rawat inap, enam ruang operasi, lebih dari 100 ruang pemeriksaan rawat jalan. Perjanjian kerja sama strategis Mandaya Royal Hospital Puri dengan Royal Philips mencakup teknologi pencitraan dan terapi degan gambar pertama di Indonesia, integrasi solusi informatika dan solusi pemantauan terkoneksi untuk mendukung pemberian perawatan klinis terbaik. Kemitraan ini pun mencakup solusi Philips Ambient Experience, teknologi yang dirancang menggunakan pencahayaan dinamis, proyeksi dan suara untuk meningkatkan pengalaman pasien dan staf.

Philips Ambient Experience, dalam Philips Ingenia Ambition X MRI. Tempo/Mitra Tarigan

Tempo sempat mendatangi ruangan yang menggunakan teknologi Philips Ambient Experience. Alat itu dipasang di ruangan pemeriksaan Magnetic resonance imaging (MRI) dengan Philips Ingenia Ambition X. Pasien yang hendak melakukan tes di MRI bisa menyesuaikan ruangan mereka secara khusus. Lampu ruangan bisa berwarna merah, biru, atau warna yang diinginkan pasien. Selain itu, di dinding ruangan pun pasien bisa memilih tema apa yang bisa terpasang di dinding. Ada video kartun, ada pula video soal hewan yang sedang beraktivitas. Ketika pasien sedang terlentang pun, pasien bisa sekaligus melihat animasi itu karena ada layar di hadapannya. Pasien pun bisa menggunakan headphone untuk menikmati suasana itu lebih dalam.

Ben mengatakan dirinya sangat mengutamakan pengalaman yang dirasakan pasien. Ia berharap dengan mengatur ruangan sesuai dengan keinginan pasien, bisa menurunkan tingkat kecemasan pasien ketika sedang melakukan pengobatan. "Pemeriksaan di MRI itu bisa memakan waktu 30 menit-1 jam. Menyesuaikan suasana ruangan perlu dilakukan agar pasien bisa lebih tenang," katanya.

Ben juga menjelaskan bahwa pemeriksaan tensi yang dilakukan perawat, sudah digitalisasi. Jadi alat pemeriksaan tensi itu, sudah terkoneksi dengan papan layar yang sebesar papan tulis. Layar yang dioperasikan dengan sentuhan itu bisa melihat langsung data-data pemeriksaan pasien secara berkala. "Jadi perawat tidak perlu lagi mencatat perkembangan tes tensi pasien di buku tulis. Mereka jadi punya waktu lebih banyak untuk mengawasi pasien," kata Ben.

Selain itu, digitalisasi dalam hal pemeriksaan itu juga bisa memprediksi kemungkinan terjadinya serangan jantung pada pasien. "Alat-alat pemeriksaan perawat itu sudah terintegrasi dengan data pasien, sehingga perawat bisa melihat langsung perkembangan kondisi pasien di layar. Tindakan pencegahan pun bisa dilakukan bila kondisi pasien semakin menurun," katanya.

Baca: PPKM Semakin Longgar, Rumah Sakit Diminta Siapkan 3 Strategi Ini

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

2 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

7 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

19 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

21 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya