Tips buat yang Ingin Usaha Reseller

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 17 Oktober 2021 16:10 WIB

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan bisnis digital di masa pandemi Covid-19 cukup signifikan sehingga memberi banyak kesempatan bagi masyarakat untuk memulai usaha yang bisa dilakukan dari rumah. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, transkasi e-commerce pada 2021 meningkat hingga 33,2 persen dengan proyeksi nilai transaksi mencapai sebesar Rp 337 triliun dibandingkan 2020, yakni sekitar Rp 253 triliun.

Untuk memulai bisnis digital melalui e-commerce, masyarakat tidak harus memiliki merek bisnis sendiri, bisa juga memulainya dengan menjadi reseller terlebih dulu. Jika usaha semakin besar dan berkembang, maka dapat menjadi kesempatan membangun bisnis lebih besar dengan membuat merek sendiri.

Ketika pelaku usaha terlalu tergesa-gesa memulai bisnis dengan membuat merek sendiri hanya bermodal ikut-ikutan tanpa perencanaan yang baik dan matang, bisa jadi usaha tersebut akan berhenti di tengah jalan. Bagaimana pun, membuat perencanaan yang matang dan cetak biru bisnis yang solid merupakan hal yang wajib dilakukan oleh pelaku UMKM sebelum memulai bisnis.

Andi Djoewarsa, kepala bagian pemasaran Ninja Xpress, mengatakan pertumbuhan bisnis digital memang harus menjadi perhatian banyak pihak. Para pelaku UMKM dapat melihatnya sebagai peluang bisnis baru, salah satunya dengan menjadi reseller di tengah pertumbuhan e-commerce yang cukup pesat.

“Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, pelaku UKM dituntut untuk lebih adaptif dengan memanfaatkan teknologi yang ada,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Andi mengatakan peluang dan keuntungan menjadi reseller kini semakin meningkat seiring pergeseran pola belanja masyarakat ke digital. Tidak harus ketika ingin terjun berbisnis lantas langsung membangun merek sendiri.

Christina Lie, pendiri 101Red.com, mengatakan pelaku UKM yang ingin memutuskan apakah menjadi reseller atau pemilik merek harus terlebih dulu memperhatikan tantangan dan keuntungan dari kedua model bisnis tersebut. Jika ia tidak ingin dipusingkan proses panjang seperti mencari pabrik produksi, sewa tempat operasional, serta biaya riset dan inovasi produk, maka menjadi reseller adalah keputusan yang tepat.

Namun, untuk menjadi reseller juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisnis lancar. Untuk itu, dia membagikan tips bagi pemula yang ingin sukses berjualan sebagai reseller di marketplace atau e-commerce.

Pertama, membuat tampilan toko yang menarik di marketplace. Menurutnya, kesalahan krusial yang sering dilakukan oleh para reseller adalah membiarkan tampilan toko seadanya saja. Padahal, tampilan toko di marketplace juga seharusnya sama bagus dengan di media sosial.

“Tampilan yang menarik dan sesuai dengan target pembeli akan meningkatkan kesempatan produk dapat terjual,” terangnya.

Kedua, melengkapi deskripsi dan informasi produk yang dijual. Informasi yang lengkap serta deskripsi produk yang jelas dapat membantu calon pembeli memutuskan membeli produk yang dijual. Menurutnya, ketika pemilik usaha tidak membuat deskripsi yang detail dan hanya asal-asalan serta informasi produk tidak jelas, maka akan menjadi bumerang karena citra toko menjadi buruk di mata calon pembeli.

Ketiga, jalin hubungan dengan reseller lain. Mendekatkan diri dengan reseller lain menurutnya juga penting untuk menciptakan kedekatan. Salah satu trik yang bisa diterapkan adalah dengan membuat grup Whatsapp atau bergabung dengan grup yang sudah ada dan memperkenalkan diri agar lebih terbuka dan saling mengenal.

“Adanya interaksi antar reseller di grup tersebut akan menghasilkan kolaborasi ketika stok barang habis dan membutuhkan stok barang lain. Dengan cara tersebut akan menghasilkan win win solution dalam pembagian marjin,” tuturnya.

Keempat, menguasai produk dan memiliki stok lengkap. Menguasai produk dengan menjelaskan secara jelas barang yang sebetulnya dibutuhkan pelanggan, memiliki stok lengkap yang bervariasi, akan menumbuhkan kepercayaan lebih pelanggan dan menciptakan berbagai pesanan. Selain itu, dengan memiliki jam operasional toko lebih lama dan melakukan respons yang cepat terhadap pertanyaan pelanggan melalui percakapan di marketplace atau media sosial akan menghadirkan kenyamanan lebih kepada pelanggan ketika berbelanja.

Kelima, gunakan ekspedisi lengkap COD dan hari yang sama. Pelaku usaha juga perlu menyediakan solusi pengiriman dengan berbagai layanan seperti COD ataupun hari yang sama sehingga pelanggan akan bebas memilih layanan pengiriman.

Keenam, menjaga after sales dengan pelanggan. Menurutnya, hal yang mudah tetapi sering terlupakan oleh reseller adalah menanyakan ke pelanggan terkait posisi barang yang diterima hingga menanyakan kendala. Cara tersebut akan menunjukan kepedulian lebih reseller terhadap pelanggan sehingga kenyamanan berbelanja akan terus tercipta dan menghasilkan pesanan berulang.

Baca juga: Kiat Sukses Bisnis Online, Jangan Buat Kesalahan Ini

Berita terkait

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

10 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

3 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

4 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

5 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

5 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

5 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya