Membedakan Sakit Kepala Wajar dan yang Parah Sampai Harus ke Dokter

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 24 Oktober 2021 13:00 WIB

Ilustrasi sakit kepala di kantor. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala termasuk salah satu kondisi yang biasa dialami dalam keseharian. Banyak sebab remeh sampai berat yang menjadi pemicu sakit kepala. Mulai dari terpapar sinar matahari terlalu lama, kelelahan, kurang tidur, hingga gejala penyakit berat, seperti hipertensi, meningitis, dan lainnya.

Country Medical Lead Bayer Consumer Health, Bayer Indonesia, Riana Nirmala Wijaya mengatakan, sakit kepala yang wajar umumnya terjadi selama sekitar empat jam. Sakit kepala ini akan reda setelah penderitanya minum obat dan beristirahat. "Jenis sakit kepala yang dominan adalah tipe tension, yakni sekitar 42 persen dari populasi nyeri kepala," kata Riana dalam konferensi pers virtual Saridon Extra pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Sakit kepala primer tipe tension atau tegag ini, menurut dia, sebagian besar karena kelelahan, kurang tidur, terlalu fokus pada satu hal yang monoton atau statis, dan sebagainya. Selain sakit kepala tegang, peringat berikutnya adalah sakit kepala migrain dan nyeri kepala cluster.

Apabila sakit kepala belum reda dalam empat jam, penderita mesti mencari tahu kemungkinan penyebab lain yang memicu sakit kepala. Riana menjelaskan, beberapa makanan yang tinggi kadar natrium, mengandung pemanis buatan, dan pengawet, dapat mengakibatkan sakit kepala.

Sakit kepala juga dapat muncul sebagai implikasi dari penyakit lain atau disebut juga sakit kepala sekunder. Misalkan penderita hipertensi rentan sakit kepala karena tekanan darah sedang tinggi atau penderita meningitis, dan penyakit lainnya.

Advertising
Advertising

Satu lagi yang harus diwaspadai adalah sakit kepala karena faktor psikologis, misalkan gangguan kecemasan. Riana mengatakan, 50 persen orang yang mengalami insomnia merasa sakit kepala. "Kalau insomnia karena gangguan kecemasan, maka potensi sakit kepalanya bisa sampai 80 persen," katanya.

Singkat kata, dia melanjutkan, delapan dari sepuluh orang yang stress mengalami sakit kepala. Dan lima dari sepuluh orang yang mengalami insomnia merasakan sakit kepala

Apabila sakit kepala tak kunjung reda atau menjadi kronis dan berulang, maka kondisi ini bisa dianggap remeh. Sakit kepala yang harus dibawa ke rumah sakit apabila penderita merasakan nyeri yang sangat hebat dan muncul gejala lain, seperti mual muntah, tidak sadarkan, kesemutan, sampai kelumpuhan.

"Sakitkepala yang tidak sembuh dengan obat sakit kepala selama lima hari berturut-turut juga harus diperiksakan ke dokter," kata Riana.

Baca juga:
3 Plus 1 Jenis Sakit Kepala yang Kamu Mesti Tahu Penyebabnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

10 jam lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

11 jam lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

21 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

3 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya