Mengenal Kondisi Sleep Apnea, Berhenti Bernapas Saat Tidur

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 30 Oktober 2021 08:27 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com

TEMPO.CO, Surabaya - Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Sleep apnea menyebabkan pernapasan penderitanya berhenti berulang kali selama tidur. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, gangguan ini menyebabkan dengkuran yang keras hingga kelelahan saat bangun dan beraktivitas di siang harinya.

Kondisi ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sleep apnea yang obstruktif dan sleep apnea yang sentral. Sleep apnea yang obstruktif adalah terjadinya penyumbatan secara keseluruhan atau sebagian saluran napas selama tidur secara berulang-ulang. Selama penderita mengalami episode apnea, diafragma dan otot dada bekerja lebih keras untuk membuka jalan nafas. Episode apnea seperti ini bukan hanya dapat mengganggu tidur nyenyak, melainkan juga mengurangi aliran oksigen ke organ vital.

Sementara itu, sleep apnea yang sentral tidak ditandai dengan tersumbatnya saluran napas, tetapi otak yang gagal memberi sinyal pada otot untuk bernapas. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan pusat kendali pernafasan. Apnea jenis berhubungan dengan fungsi sistem saraf pusat.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang menandai seseorang mengalami sleep apnea. Contohnya, dengkuran yang keras, terengah-engah mencari oksigen, berhenti bernapas selama beberapa waktu, terbangun dengan mulut kering, sakit kepala di pagi harinya, insomnia, dan kesulitan fokus saat beraktivitas.

Penderita sleep apnea terdiri dari 25 persen pria dan 10 persen wanita. Kondisi ini dapat mempengaruhi orang di segala usia, terutama lansia dan orang yang memiliki berat badan berlebih.

Advertising
Advertising

Jika dibiarkan, sleep apnea dapat mempengaruhi kinerja beberapa organ tubuh, di antaranya hipertensi, stroke, aritmia, kardiomiopati (pembesaran jaringan otot jantung), gagal jantung, diabetes, obesitas, dan serangan jantung. Jika Anda merasa Anda mengalami sleep apnea, Anda lebih baik segera datang ke rumah sakit.

Penanganan sleep apnea dapat dilakukan dengan cara tradisional, seperti menurunkan berat badan, mengurangi minum-minuman beralkohol dan mengonumsi obat tidur, serta menggunakan sandaran saat tidur.

Penanganan sleep apnea juga dapat dilakukan dengan mesin, seperti terapi Positive Airway Pressure (PAP). Operasi juga dapat dilakukan jika penderitanya memiliki kelainan bentuk pada jaringan yang menghambat saluran pernapasan melalui tenggorokan atau hidung.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Mudah Mengantuk, Awas Gejala Obstructive Sleep Apnea

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

23 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

6 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

10 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya