Kiat Mencegah Kanker Prostat saat Muda

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 3 November 2021 09:30 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY divonis mengidap kanker prostat stadium awal. Kanker prostat adalah kanker paling umum kedua di antara pria di Amerika Serikat.

Prostat merupakan organ tubuh yang terletak di bawah kandung kemih dan menghasilkan air mani. Dikutip dari Health Line, sekitar satu dari sembilan pria didiagnosis menderita kanker prostat. Risiko terkena kanker prostat semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 60 persen dari semua kanker prostat di Amerika Serikat didiagnosis pada pria berusia 65 tahun atau lebih. Sangat jarang yang mengalami kanker prostat sebelum usia 40 tahun.

Tidak ada pencegahan kanker prostat secara pasti. Namun, bukti menunjukkan pola makan mampu berperan. Berikut sembilan tips untuk mencegah kanker prostat.

Makan Tomat
Tomat, semangka, dan makanan merah lain memiliki warna cerah karena antioksidan kuat yang disebut likopen. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan pria yang mengonsumsi buah dan produk berbahan dasar tomat ini memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan yang tidak. Namun, American Institute for Cancer Research memperingatkan penelitian yang menghubungkan tomat dengan pencegahan kanker prostat masih terbatas dan sedang berlangsung. Sebuah studi 2018 di Spanyol menunjukkan memasak tomat membuat tubuh lebih mudah menyerap likopen. Semakin merah tomat, semakin baik karena likopen terakumulasi selama pematangan.

Buah dan sayuran
Nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat. Sayuran hijau mengandung senyawa yang membantu tubuh memecah zat penyebab kanker yang disebut karsinogen. Diet kaya nutrisi juga dapat membantu memperlambat penyebaran kanker. Dengan makan buah dan sayuran sepanjang hari, Anda akan cenderung tidak kenyang seperti saat mengonsumsi makanan tinggi kalori.

Advertising
Advertising

Kedelai dan teh
Nutrisi yang terdapat pada kedelai dan teh, yani isoflavon, telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat, setidaknya dalam satu tinjauan studi terkontrol pada 2014. Isoflavon ditemukan pada tahu (terbuat dari kedelai), buncis, kacang-kacangan, kecambah. Para peneliti telah lama mempelajari hubungan antara teh hijau dan risiko kanker prostat dengan hasil yang beragam. Sebuah studi 2008 menunjukkan pria yang minum teh hijau, atau mengonsumsi suplemen ekstrak teh hijau memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat daripada yang tidak.

Minum kopi
Kebiasaan minum kopi ternyata bisa menurunkan risiko kanker prostat yang fatal. Simak cara minum kopi yang baik untuk kesehatan. Minum 4-5 cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan peluang terkena kanker prostat yang fatal dan bermutu tinggi, menurut tinjauan studi klinis pada 2014. Terlepas dari berapa banyak cangkir yang diminum secara keseluruhan, setiap tiga cangkir kopi dapat mengurangi risiko kanker prostat yang fatal sekitar 11 persen. Ini menggambarkan hubungan dosis-respons antara kanker prostat dan kopi. Itu berarti efek pada kanker prostat naik atau turun dengan jumlah kopi yang diminum. Efek ini mungkin tidak ada pada orang yang hanya meminum secangkir sesekali. Namun, kafein dosis tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan utama, seperti detak jantung tidak teratur dan kejang. Disarankan agar tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein sehari, setara dengan empat cangkir kopi.

Lemak nabati
Sebuah studi yang dirilis pada 2014 mencatat mungkin ada hubungan antara lemak hewani dan peningkatan risiko kanker prostat. Selain daging, lemak hewani ditemukan dalam lemak babi, mentega, dan keju. Bila memungkinkan, ganti lemak hewani dengan lemak nabati berikut ini:
- Minyak zaitun sebagai pengganti mentega
- Buah bukan permen
- Sayuran segar alih-alih makanan kemasan
- Kacang-kacangan atau biji-bijian, bukan keju

Perlu diketahui, daging yang terlalu matang menghasilkan karsinogen. Jadi berhati-hatilah agar daging tidak terlalu matang.

Berhenti merokok
Pasien kanker prostat yang merokok lebih mungkin mengalami kekambuhan. Perokok juga memiliki risiko meninggal lebih tinggi akibat kanker prostat. Belum terlambat untuk berhenti. Pasien kanker prostat yang berhenti merokok selama lebih dari 10 tahun memiliki risiko kematian yang sama dengan yang tidak pernah merokok.

Nutrisi penting
a. Omega-3
Asam lemak, yang dikenal sebagai omega-3, dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker prostat. Omega-3 ditemukan pada ikan tertentu, termasuk sarden, tuna, makerel, trout, dan salmon. Ada penelitian pada 2013 yang menunjukkan pria dengan konsentrasi tinggi asam lemak omega-3 dalam darah lebih mungkin mengidap kanker prostat. Namun, penelitian terbaru pada 2015 menemukan beberapa masalah dengan penelitian tersebut dan menyatakan penelitian tersebut sebenarnya tidak ada hubungan antara peningkatan asupan omega-3 dan peningkatan risiko kanker prostat.

b. Folat
Masyarakat Kanker Amerika, beberapa studi klinis pada 1990-an menemukan kadar folat yang rendah dalam darah dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, melengkapinya dengan asam folat, bentuk folat buatan manusia dapat meningkatkan risiko kanker. Folat ditemukan dalam banyak makanan, termasuk sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sereal.

Susu
Beberapa penelitian telah menghubungkan produk susu atau diet tinggi kalsium dengan peningkatan risiko kanker prostat. Namun, pada penelitian lain, risiko ini dianggap minimal.

Olahraga teratur
Kelebihan berat badan atau obesitas berkaitan dengan peningkatan risiko kanker prostat agresif. Olahraga teratur dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Manfaat olahraga termasuk peningkatan massa otot dan metabolisme yang lebih baik. Cobalah olahraga seperti jalan kaki, lari, bersepeda, dan renang.

Konsultasi dengan dokter
Tanyakan kepada dokter tentang risiko terkena kanker prostat. Beberapa poin yang akan dibahas antara lain tes skrining medis yang harus dilakukan seiring bertambahnya usia, riwayat kanker keluarga, rekomendasi pola makan. Beri tahu dokter jika baru memulai program olahraga atau memiliki gejala berikut:

-Ketidaknyamanan di mana saja di daerah panggul atau dubur
-Kesulitan buang air kecil
-Darah dalam urin atau air mani

Baca juga: Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

19 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

4 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

5 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

8 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

8 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

10 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

11 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

12 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

15 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya