Musim Hujas Waspada Penyakit Leptospirosis, Ketahui Penularan dan Kriterianya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 November 2021 11:11 WIB

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta -Salah satu jenis penyakit yang sering muncul saat musim hujan ialah leptospirosis. Melansir dari Petunjuk Teknis Pengendalian Leptospirosis Cetakan Ke-3 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017, leptospirosis adalah jenis penyakit menular dari binatang ke manusia atau sebaliknya yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari genus leptospira yang berbentuk spiral.

Di beberapa negara, leptospirosis yang merupakan penyakit zoonosa (zoonosis) ini disebut dengan nama demam urine tikus yang penyebarannya diduga paling luas di dunia. Namun banyak kasus leptospirosis yang tidak dilaporkan akibat alat diagnostik yang mahal serta susahnya diagnosis klinis. Leptospirosis dapat terjadi karena tingginya populasi tikus, ditambah sanitasi lingkungan yang buruk dan kumuh bekas banjir.

Dilansir dari www.kemkes.go.id di Indonesia, leptospirosis muncul saat musim hujan terutama di kawasan rawan banjir. Penyakit yang berasal dari hewan (zoonisis) ini bahkan sampai mengakibatkan kematian. Leptospirosis dapat didefinisikan dalam tiga kriteria, diantaranya ialah:

1. Kasus suspect
Dinyatakan suspect ditandai dengan demam akut yang disertai sakit sekapa, namun ada juga yang tanpa sakit sepala. Ditambah nyeri otot, lemah (malaise), conjungtival suffision, serta ada riwayat terpapar faktor yang menyebabkan leptospirosis dalam waktu dua Minggu.

Salah satu faktornya ialah air yang terkontaminasi oleh bakteri leptospira atau urin tikus yang digunakan untuk mandi serta mencuci. Melakukan kontak dengan dokter hewan, tim penyelamat, para pekerja di rumah potong hewan, toko hewan peliharaan atau pekerjaan lainnya juga dapat menjadi faktor risiko sumber infeksi.

Advertising
Advertising

2. Kasus probable
Dinyatakan probable, apabila kasus suspect memiliki dua gejala klinis di antara tanda-tanda seperti nyeri betis, manifestasi pendarahan, sesak nafas, arittmia jantung, batuk dengan atau tanpa hemoptisis, dan ruam kulit.

Serta ikterus atau jaundice dimana kondisi medis ditandai dengan menguningnya kulit dan sklera (bagian putih pada bola mata), dan oliguria atau anuria yang merupakan ketidakmampuan untuk buang air kecil.

3. Kasus konfirmasi
Dinyatakan konfirmasi ketika kasus probable disertai salah satu dari berbagai gejala yang diantaranya ialah isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik, hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) positif, serta sero konversi Microscopic Agglutination Test (MAT) dari negatif menjadi positif.

Sejauh ini, Kemenkes RI belum mengeluarkan kebijakan terkait pengobatan massal leptospirosis. Sebab penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik apabila didiagnosa sesegara mungkin.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Musim Hujan Tiba Waspada Penyakit Tak Diundang Seperti DBD dkk

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

12 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

2 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

7 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

11 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

13 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya