Bahaya Memukul Anak: Picu Gangguan Psikologisnya Hingga Dewasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 18 November 2021 20:45 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak. momtastic.com

TEMPO.CO, Jakarta -Sering orang tua memukul anak saat anak salah padahal membuat kesalahan merupakan hal yang wajar, termasuk anak-anak.

Berdasarkan feature yang diterbitkan oleh American Psychological Association dalam Apa.org, hukuman fisik pada anak-anak hanya menghentikan perilaku bermasalah anak sementara namun untuk jangka panjang akan membuat anak lebih agresif dan bahkan memicu gangguan psikologis anak dan berdampak saat dewasa.

Dalam penelitian yang dilakukan APA, anak-anak yang dihukum secara fisik seperti dipukul cenderung menyelesaikan konflik dengan teman sebaya maupun saudaranya dengan memukul juga. Fatalnya hal ini akan terbawa hingga dewasa dan saat menjadi orang tua kebiasaan ini akan terbawa.

Orang tua yang masa kecilnya mendapat hukuman fisik akan menerapkan hukuman serupa pada anak-anaknya karena merasa memukul anak yang melakukan kesalahan dapat diterima. Mereka juga merasa memukul anak adalah metode untuk mendisiplinkan anak yang tepat.

Disebutkan pula dalam Journal of Family Psychology tahun 2016 yang menganalisis data selama 50 tahun dengan subjek sebanyak 160.000 anak dan mendapatkan hasil anak yang sering dipukul mayoritas memiliki potensi lebih banyak untuk membangkang, memiliki perilaku anti sosial, agresif, masalah kesehatan mental, dan kesulitan kognitif.

Advertising
Advertising

Mengutip dari Cantika.com anak-anak yang yang sering dipukul berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental, mulai dari kecemasan hingga depresi. Mereka juga rentan terhadap penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan saat remaja hingga dewasa

Ditegaskan dalam Cantika.com, anak-anak yang dipukul berisiko lebih tinggi mengalami kegagalan akademik di kelas lima dalam penelitian yang dilakukan Margono. Penelitian lain yang dilakukan MacKenzie dkk. pada 2013 menunjukkan bahwa anak yang sering dipukul saat berusia lima tahun atau balita oleh ayahnya, memiliki skor kosakata yang rendah di usia sembilan tahun.

Tak hanya masalah yang dirasakan anak secara pribadi, hal ii kan menjadi lingkaran setan. Berdasarkan artikel yang ditulis dalam Mentalhelp.net, esai berjudul “A Child Is Being Beaten” milik Sigmund Freud bisa saja anak menganggap hukuman tersebut bentuk dari rasa cinta atau ekspresi kasih sayang.

Hal ini juga akan mempengaruhi cara seseorang memilih pasangan dan alasan bertahan dalam abusive relationship.

Secara tidak sadar seseorang yang memiliki orang tua gemar memukul anak, maka berdampak cenderung memilih pasangan yang kasar. Mereka cenderung berpikir perlakuan kasar tersebut sebagai ganjaran untuk merasa dicintai.

Baca juga: Bisa Menular, Cegah Niat Bunuh Diri dengan Dukungan Keluarga

TATA FERLIANA


Berita terkait

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

25 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

25 hari lalu

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.

Baca Selengkapnya

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

32 hari lalu

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

42 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

58 hari lalu

Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

Psikolog mengatakan kondisi burnout akibat pekerjaan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis.

Baca Selengkapnya

Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

28 Februari 2024

Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

Polresta Tangerang tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami balita berusia 4 tahun itu.

Baca Selengkapnya

MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

26 Februari 2024

MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam pemenuhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Cuti Melahirkan untuk Suami, Apa Perannya Saat Istri Melahirkan?

1 Februari 2024

Anies Baswedan Janjikan Cuti Melahirkan untuk Suami, Apa Perannya Saat Istri Melahirkan?

Anies Baswedan punya program memberi cuti 40 hari bagi para suami yang istrinya melahirkan. Apa saja peran suami bagi istri yang melahirkan?

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Balita di India Diserang Anjing Galak

24 Januari 2024

Balita di India Diserang Anjing Galak

Sudah tiga kali kejadian di Delhi India sepanjang Januari 2024, anak-anak diserang anjing galak.

Baca Selengkapnya