Jangan Lengah, Pandemi Covid-19 Belum Usai

Reporter

Antara

Senin, 22 November 2021 20:05 WIB

Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus berupaya mengendalikan COVID-19 meski tren kasus positif di Indonesia sudah melandai demi mengantisipasi potensi gelombang ketiga. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi, pun mengingatkan masyarakat pandemi COVID-19 belum berakhir.

"Beberapa kalangan masyarakat berpikir bahwa pandemi sudah berakhir, padahal belum. Di dunia ini, sekarang ada yang sedang berhadapan dengan gelombang 4, gelombang 5, ditunjukkan dengan peningkatan kasus harian secara drastis. Ini membuktikan dunia belum selesai dari pandemi," kata Sonny.

Oleh karena itu, sangat memungkinkan jika Indonesia akan mengalami kenaikan kasus positif COVID-19. Dia mengatakan libur panjang seperti Idul Fitri serta libur Natal dan Tahun Baru menjadi tantangan besar dalam mengendalikan COVID-19 di Indonesia. Pasalnya, setelah libur Natal dan Tahun Baru 2020 terjadi kenaikan kasus COVID-19 sebanyak 37-78 persen. Kemudian, setelah Idul Fitri 2021 lonjakan kasus terjadi sangat dratis, yaitu sebanyak 104,34-473,16 persen.

"Kita belajar bahwa sehabis libur panjang ada potensi lonjakan kasus karena mobilitas meningkat tidak hanya di dalam negara tapi juga dari negara lain," ujar Sonny.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi potensi gelombang ketiga COVID-19 antara lain melarang cuti atau libur bagi ASN, TNI, Polri, dan karyawan BUMN maupun swasta selama libur akhir tahun dengan menghapus cuti bersama pada 24 Desember 2021.

Advertising
Advertising

Kemudian, pemerintah juga melakukan pembatasan pergerakan masyarakat, pengetatan penerapan protokol kesehatan pada kegiatan masyarakat di seluruh fasilitas publik, dan pengawasan penerapan kebijakan pendengandalian sampai ke tingkat komunitas, serta pendisiplinan di lapangan secara langsung. Selain itu, pemerintah juga akan terus berupaya meningkatan testing dan tracing serta menggencarkan vaksinasi.

"Kalau sampai ada yang longgar, misalnya testing diturunkan, cakupan vaksinasi melambat, atau melemahnya protokol kesehatan, hal itu bisa menyebabkan lonjakan kasus," ujar Sonny. "Oleh karenanya, peran dan partisipasi masyarakat amat sangat penting di mana protokol kesehatan terus tetap dilaksanakan secara sadar. Masyarakat juga berpartisipasi dalam testing, tracing, dan program vaksinasi."

Per 21 November 2021, sebanyak 134.418.286 orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 89.220.341 sudah divaksin dosis kedua. Adapun, vaksin dosis ketiga telah diberikan kepada 1.203.846 tenaga kesehatan sdangkan target sasaran vaksinasi nasional adalah 208.265.720 orang.

Sementara itu, kasus terkonfirmasi harian pada 21 November 2021 sebanyak 314, menurun 99,46 persen dari puncaknya, yakni 56.757 kasus pada 15 Juli 2021, sedangkan kasus aktif per 21 November 2021 tercatat 8.126, menurun 98,59 persen dari puncaknya 574.135 pada 24 Juli 2021.

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#hindarikerumunan
#vaksinasicovid-19

Baca juga: Cegah Penyakit, Perlunya Menjaga Lingkungan di Musim Hujan

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

26 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

11 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

19 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya