Cara Mengatasi Cegukan pada Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 26 November 2021 09:35 WIB

Ilustrasi balita. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Cegukan bisa disebabkan karena terjadinya kontraksi diafragma yang berulang dan tidak terkendali, struktur otot tepat di bawah paru-paru.

Ketika diafragma berkontraksi, paru-paru mengambil oksigen. Saat diafragma rileks, paru-paru melepaskan karbon dioksida.

Cegukan baisanya biasa dialami oleh siapa saja tak terkecuali oleh anak-anak. Cegukan yang terjadi pada anak adalah kondisi dimana involuntari yang dapat berhenti secara spontan dan umumnya bukan suatu gejala yang perlu dikhawatirkan.

Sama halnya seperti cegukan yang terjadi pada orang dewasa, cegukan pada anak juga dapat terjadi kapan saja, pada usia berapa saja, dan umumnya tanpa disertai dengan tanda yang mendahului kejadian cegukan.

Dilansir dari laman healthline, sebeanrnya Tidak ada cara untuk mengantisipasi cegukan. Hal ini karena seperti yang kita ketahui, sebagian besar kasus cegukan dimulai dan diakhiri secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Episode umumnya hanya berlangsung beberapa menit.

Advertising
Advertising

Namun cegukan pada anak pada umumnya akan berhenti dengan sendirinya dalam beberapa menit atau saat anak tidur, namun ada juga yang dapat bertahan lama atau tidak berhenti spontan.

Cegukan yang umumnya berhenti sendiri adalah cegukan yang disebabkan oleh pelebaran lambung secara cepat seperti makan terlalu banyak atau terlalu cepat, atau terlalu pedas, minum minuman bersoda atau alkohol, terlalu senang atau stress, menelan udara terlalu banyak, merokok, atau karena adanya perubahan suhu dari makanan yang ditelan baik itu panas ataupun dingin.

Lalu, bagaimanakah cara untuk menggurangi cegukan pada anak?

Meskipun cegukan pada anak dapat berhenti spontan tetapi ada beberapa cara mengatasi cegukan, seperti menarik napas dalam, tahan sebentar lalu hembuskan kembali saat cegukan terjadi dapat memberikan dampak counteract pada spasme yang terjadi sehingga cegukan berhenti atau manuver valsava.

Juga dapat dicoba dengan tidur berbaring dengan lutut ditekuk. Cegukan dapat dihindari dengan menghindari faktor predisposisi seperti makan makanan yang pedas, konsumsi alkohol, stres, makan atau minum terlalu cepat. Selain itu, konsumsi gula, mengigit lemon, dan memijat.

Secara umum, cegukan pada anak bukanlah keadaan yang perlu dikhawatirkan dan akan berhenti spontan. Namun demikian, tetaplah jangan menganggap enteng cegukan yang berlangsung terus menerus, apalagi jika cegukan sudah mengganggu aktivitas makan, tidur, dan bahkan bernapas.

ASMA AMIRAH

Baca juga: Penyebab Cegukan, Benarkah Karena Anak Mau Tumbuh Gede?

Berita terkait

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

9 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

13 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

13 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

14 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

18 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

21 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

21 hari lalu

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

23 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

29 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

38 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya