4 Karakteristik Varian Omicron Menurut Epidemiolog Unair

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 1 Januari 2022 17:06 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani, mengatakan ada empat karakteristik varian Omicron yang membedakan dengan varian lain.

Karakteristik pertama adalah daya tular lebih meningkat dibandingkan varian Delta. Sejak ditemukan pertama kali di Afrika Selatan, kasus Covid-19 di sana mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat. Sedangkan daya tular Omicron mencapai lima kali lebih cepat daripada varian Delta.

"Virus Covid-19 varian Delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan. Sedangkan Omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian Delta," kata Laura seperti dikutip Tempo dari unair.ac.id, Jumat, 31 Desember 2021.

Adapun karakteristik kedua adalah tingkat keparahan yang lebih rendah. Tingkat keparahan varian ini, kata Laura, lebih rendah bila dibandingkan dengan varian Delta. Meski begitu, daya tular Omicron yang cepat harus segera diantisipasi sehingga tidak akan menyebabkan penularan yang lebih luas.

"Apabila tidak dibendung, maka kasusnya akan semakin banyak dan mungkin bisa menyebabkan fasilitas kesehatan overload," ujar dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair.

Advertising
Advertising

Karakteristik ketiga yaitu deteksi varian Omicron bisa dilakukan dengan tes Polymerase Chain Reaction-S Gene Target Failure (PCR-SGTF). Sedangkan untuk mengetahui varian Covid-19 mana yang menginfeksi seseorang, bisa digunakan tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

"Jadi, memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru, yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus Covid-19 varian Omicron bisa dilaksanakan dengan cepat," ujar Laura.

Sedangkan karakteristik terakhir adalah efektivitas vaksin Covid-19 akan menurun saat melawan varian Omicron. Meski begitu, vaksin Covid-19 yang diberikan masih bisa melawan varian Omicron.

"Pada varian virus Covid-19 yang muncul pertama di Wuhan, vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen. Namun, untuk melawan varian Omicron ini efektivitas vaksin Covid-19 menurun dan hanya sebesar 50 persen," ujarnya.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Omicron Capai 136 Kasus, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak ke Luar Negeri

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

2 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

10 hari lalu

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

Pengamat politik Unair sebut sengketa pilpres bisa diterima jika berdasarkan bukti hukum di persidangan. Bagaimana jika sarat tekanan politik?

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

13 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya