TEMPO.CO, Jakarta -Suara napas yang berisik dan terjadi ketika tidur biasa disebut dengan ngorok atau dengkuran dan kondisi mendengkur ini bisa dialami banyak orang.
Seseorang yang memiliki berat badan lebih alias mengalami obesitas akan lebih mudah mendengkur.
Di samping itu, semakin bertambahnya usia, intensitas mendengkur pun semakin tinggi.
Mendengkur bukan sebuah masalah yang serius, tetapi hal ini bissa menjadi penanda bahwa ada masalah kesehatan yang sedang Anda alami. Selain itu, mengorok juga bisa menganggu kenyaman tidur seseorangyang ada di dekat Anda, jika Anda terus-terusan mengorok.
Namun, tahukah Anda apa saja penyebab dari mengorok?
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari mengorok atau mendengkur, dikutip dari ciputrahospital.com, Senin, 3 Januari 2022.
- Posisi tidur
Tidur telentang atau penggunaan bantal yang tinggi bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya ngorok.
- Menebalnya jaringan pada tenggorokan
Menebalnya jaringan pada area tenggorokan disebabkan oleh kelebihan berat badan. Kelebihanberat badan ini akan meningkatkan intensitas mengorok.
- Kurangnya jam tidur
Seseorang yang kurang tidur juga akan memiliki intensitas mengorok yang tinggi karena saat tertidur otot pada tenggorokan akan menjadi sangat relax.
- Lemahnya otot pada tenggorokan dan lidah
Otot pada tenggorokan dan lidah yang lemah dapat emnyebabkan terganggunya slauran udara dan dapat meningkatkan intensitas mengorok.
- Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol dapat berakibat [ada otot yang ada di sekitar lidah dan tenggorokan mengalami relaksasi dan meningkatkan intensitas kemungkinan mengorok.
Itulah beberapa penyebab dari mendengkur.
Baca : Posisi Tidur Penting untuk Hentikan Mendengkur
EIBEN HEIZIER
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
