TEMPO.CO, Jakarta - Suntikan insulin dapat bantu mengelola diabetes tipe 1 dan 2. Insulin yang disuntikkan bertindak sebagai pengganti, atau suplemen insulin alami dalam tubuh. Orang dengan diabetes tipe 1 tidak dapat membuat insulin, sehingga suntikan insulin diperlukan untuk mengontrol kadar glukosa darah.

Sementara itu, mengutip healthline.com, orang dengan diabetes tipe 2 dapat mengatur kadar glukosa darah dengan perubahan gaya hidup dan obat minum. Namun, jika perawatan ini tidak membantu mengontrol kadar glukosa, orang dengan diabetes tipe 2 mungkin juga memerlukan insulin tambahan.

Berdasar laman Mayoclinic di situs mayoclinic.org, ada beberapa jenis umum terapi insulin, meliputi:

1. Insulin kerja panjang, ultra panjang, atau sedang

Saat tidak makan, hati melepaskan glukosa sehingga tubuh terus memiliki energi. Insulin kerja panjang, ultra-panjang atau menengah membantu penderita diabetes menggunakan glukosa tersebut, dan menjaga agar kadar glukosa tidak naik terlalu tinggi.

Contoh insulin kerja panjang, ultra panjang, atau menengah adalah glargine (Lantus, Toujeo, lainnya), detemir (Levemir), degludec (Tresiba) dan NPH (Humulin N, Novolin N, Novolin ReliOn Insulin N). Insulin ini bekerja antara delapan dan 40 jam, tergantung pada jenisnya.

2. Insulin kerja cepat atau pendek.

Insulin ini ideal untuk mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Mereka mulai bekerja jauh lebih cepat daripada insulin kerja panjang atau kerja menengah, terkadang hanya dalam tiga menit. Contoh insulin kerja cepat termasuk aspart (NovoLog, Fiasp), glulisine (Apidra), lispro (Humalog, Admelog) dan reguler (Humulin R, Novolin R, Myxredlin, ReliOn R).

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Awas Resistensi Insulin Penyebab Diabetes Rutin Cek Gula Darah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.