Jangan Terjebak Gaslighting, Pelecehan Emosional dan Manipulasi Perasaan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 19 Januari 2022 20:02 WIB

Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Perbincangan mengenai gashlighting di kalangan anak muda kini menjadi hal populer beberapa tahun terakhir. Istilah ini sering muncul di beberapa platform online, seperti serial drama, film, lagu, hingga media sosial. Lantas, apa sebenarnya itu gaslighting?

Istilah gaslighting mulai muncul di era 1930-1940-an melalui karya drama dan film. Tepatnya, pada 1944 ketika sebuah film rilis berjudul Gashlight. Film ini menceritakan tentang seorang suami yang memanipulasi istrinya supaya si istri mengira dirinya memiliki penyakit mental. Sang suami melakukannya dengan cara meredupkan lampu berbahan gas dan mengatakan pada istrinya bahwa sedang berhalusinasi.

Melansir dari newportinstitute.com, gaslighting seringkali ditemukan ketika menjalin hubungan dengan orang lain. Apabila dibiarkan, hubungan tersebut menjadi hubungan yang tidak sehat. Bahkan, gaslighting dapat menyebabkan kesehatan mental seseorang terganggu.

Sebagaimana dijelaskan dalam insider.com, gaslighting merupakan jenis pelecehan emosional yang bisa dialami oleh siapa saja. Gaslighting juga disebut sebagai bentuk manipulasi. Dalam hal ini, pelaku akan melakukan kekerasan kepada korban untuk memegang kendali dalam hubungan. Bahkan, pelaku bisa membuat korban merasa ragu dengan dirinya sendiri.

Dikutip dari verywellmind.com, pelaku secara terselubung akan menyesatkan target, menciptakan narasi palsu, dan melemahkan korban sehingga membuat korban merasa bersalah. Padahal, dalam hal ini, kesalahan dilakukan oleh pelaku tetapi pelaku mampu memutarbalikkan hal tersebut.

Advertising
Advertising

Sebagaimana dikutip dari medicalnewstoday.com, gaslighting dapat membuat korban merasa bingung, cemas, dan tidak mempercayai dirinya sendiri. Kondisi ini akhirnya melahirkan pertanyaan-pertanyaan seputar ingatan, penilaian, harga diri, kebenaran, hingga kewarasan atas dirinya. Efek dari gaslighting membuat korban secara tidak sadar akan semakin terjebak dalam hubungan yang tidak sehat tersebut.

Sebagaimana dilansir dari healthline.com, pelaku melakukan gaslighting dengan tujuan memeroleh validasi atas dirinya sendiri. Ketika pelaku merasa terancam, pelaku membutuhkan korban untuk percaya dan mendukung kebenaran yang pelaku ciptakan. Hal ini termasuk bentuk mempertahankan rasa kekuasaan dan kendali atas hubungan yang terjalin sehingga merasa superior.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Jadi Target Gaslighting? Lakukan ini untuk Proteksi Diri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

2 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

5 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

5 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

5 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya