Ini Penyebab dan Gejala Henti Jantung

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 28 Januari 2022 07:05 WIB

Warga mempraktekkan teknik resusitasi jantung paru-paru atau CPR di kawasan Bundaran HI, Jakarta, 15 April 2018. Kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pertolongan teknik kompresi dada serta pemberian nafas buatan bagi orang yang mengalami henti napas. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi jantung berdetak menandakan organ bekerja dengan baik, yaitu bertugas memompa aliran darah menuju organ-organ vital seperti otak, hati, dan paru-paru. Ketika jantung berhenti memompa atau secara tiba-tiba tidak berfungsi, maka seseorang disebut mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Kondisi tersebut membuat penderitanya tidak bisa bernapas dan tidak sadarkan diri.

Gejala Henti Jantung

Melansir dari medlineplus.gov, gejala henti jantung yang umum terjadi meliputi ambruk secara tiba-tiba, hilangnya denyut nadi, berhenti bernapas, dan hilang kesadaran secara penuh. Di samping itu, terdapat beberapa gejala yang muncul sebelum terjadinya henti jantung yang dirasakan oleh penderita. Umumnya mereka akan mengalami kondisi tidak nyaman pada dada, sesak napas, merasakan degupan yang kencang pada jantung, dan tubuh terasa lemah dan lesu.

Penyebab Henti Jantung

Mengutip dari laman heart.org, berikut beberapa penyebab seseorang mengalami henti jantung:

  1. Jaringan parut pada jaringan jantung
Advertising
Advertising

Disebabkan karena adanya serangan jantung sebelumnya maupun penyebab lain. jantung yang terluka atau mengalami pembesaran karena beberapa sebab cenderung mengalami aritmia ventrikel. Enam bulan pertama setelah terjadinya serangan jantung adalah masa-masa berisiko tinggi seseorang terkena cardiac arrest.

  1. Otot jantung menebal (Kardiomiopati)

Kerusakan yang terjadi pada otot jantung bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, maupun penyebab lainnya. Kerusakan pada otot jantung dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terkena henti jantung, terutama jika seseorang juga mengalami gagal jantung.

  1. Mengonsumsi obat jantung

Pada kondisi tertentu, beberapa obat jantung dapat memicu aritmia yang dapat mengakibatkan serangan jantung mendadak. Perubahan yang signifikan pada kadar kalium dan magnesium dalam darah akibat konsumsi obat yang mengandung diuretik juga dapat menyebabkan aritmia dan henti jantung.

  1. Kelainan Electrical (Kelainan listrik jantung)

Kelainan ini dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung mendadak yang pada umumnya dialami oleh anak-anak dan remaja.

  1. Kelainan pembuluh darah

Kasus ini termasuk penyebab yang langka. Terutama terjadi pada arteri coroner dan aorta. Biasanya seseorang yang terlalu banyak melakukan aktivitas fisik yang menghabiskan banyak tenaga dapat mengalami henti jantung ketika kelainan ini muncul.

Henti jantung merupakan kondisi yang bisa menyerang semua orang dengan latar belakang usia dan ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalaminya. Misalnya, usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, pernah mengalami serangan jantung, penderita penyakit diabetes, berat badan berlebih atau obesitas, serta mengonsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin. Jika Anda memiliki faktor risiko tersebut, hindari hal-hal yang bisa menyebabkan terserang henti jantung.

RISMA DAMAYANTI

Baca juga: Memahami Henti Jantung serta Penanganannya

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

5 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

6 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

7 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

10 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

13 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya