Kasus Covid-19 Naik, Gejala Ringan Omicron Bikin Masyarakat Lengah

Reporter

Antara

Kamis, 3 Februari 2022 18:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus COVID-19 terus bertambah. Pertambahan kasus harian per 30 Januari 2022 mencapai 12.442 orang. Okupansi tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat. Sementara itu, masyarakat semakin banyak yang beraktivitas di luar untuk bekerja, pendidikan tatap muka, bertemu keluarga, rekreasi, dan lain-lain.

Spesialis paru dari RSUP Persahabatan, Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), mengatakan agar tidak meremehkan Omicron yang gejalanya dianggap ringan sebab hal ini tidak berlaku bagi lansia. Ia mengatakan penyakit yang ditimbulkan oleh Omicron memang lebih ringan daripada Delta. Namun hal ini perlu diwaspadai, sebab gejala ringan terjadi pada kelompok muda yang sehat.

Untuk kelompok tertentu, seperti lansia, balita yang belum divaksin, orang dengan kormobid atau penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali, akan mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok tersebut dapat mudah tertular, apalagi jika lansia dengan komorbid belum vaksinasi.

"Jangan terlalu meremehkan karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi," ujar Erlina.

Protokol kesehatan juga mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum terlihat tidak sebaik sebelumnya. Meningkatnya kasus COVID-19 disebabkan varian Omicron yang sangat mudah menular dibandingkan varian Delta. Bahkan, kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan.

Advertising
Advertising

Erlina mengatakan jika Omicron naiknya tinggi maka akan terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021 sehingga kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan sebab semakin banyak kasus maka semakin banyak yang perlu dirawat, baik secara isolasi mandiri di rumah, maupun di berbagai rumah sakit

"Virus ini menular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian. Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor melainkan makan sendiri-sendiri di ruangan masing-masing karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi," jelas Erlina.

Erlina juga menyadari masyarakat sudah banyak yang terlena dan abai dengan protokol kesehatan karena menganggap varian Omicron tidak berbahaya. "Kita terlena bahwa kasus Omicron tanpa gejala dan ringan, jadi masyarakat enggak perlu panik. Saya setuju ini, tapi waspada itu tetap harus," ujarnya.

Untuk menekan angka kenaikan kasus, ia menyarankan agar masyarakat kembali meningkatkan protokol kesehatan. Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Konsumsi suplemen immunomodulator dan vitamin juga dapat dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan imunitas.

Baca juga: Muncul Varian Baru Covid-19 NeoCov, WHO Bilang Begini

Berita terkait

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

6 hari lalu

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

Konsumsi suplemen yang memiliki klaim meningkatkan kekebalan tubuh itu sebaiknya dihindari pada pasien lupus.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

22 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

27 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

32 hari lalu

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

32 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

40 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

54 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

54 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

55 hari lalu

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.

Baca Selengkapnya

Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

58 hari lalu

Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.

Baca Selengkapnya