Alasan Tenaga Kesehatan Butuh Perawatan Mental kala Pandemi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Februari 2022 18:26 WIB

Tenaga medis bertopeng superhero melayani vaksin Covid-19 kepada anak-anak di Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Minggu, 16 Januari 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mental dari berbagai kelompok selama pandemi COVID-19 terus mengalami penurunan. Penelitian terbaru menemukan para dokter dan tenaga kesehatan kini juga sudah mulai mencapai batas.

“Petugas kesehatan sering menghadapi penyebab stres tambahan terkait peningkatan kewaspadaan dan pedoman sanitasi yang harus diikuti untuk mengurangi risiko infeksi di tempat kerja,” kata profesor di Florida Tech School of Psychology Anthony LoGalbo, dikutip dari Healthline.

LoGalbo juga mengatakan dokter tidak hanya berjuang dengan banyak masalah yang sama dengan populasi umum, seperti akses terbatas ke teman dan keluarga, kekhawatiran terhadap virus, dan banjir informasi. Peningkatan stres dapat menyebabkan masalah tidur, peningkatan kelelahan, merasa lebih mudah kewalahan, dan sulit berkonsentrasi.

Pengawas Pekerja Sosial Independen Berlisensi dan Direktur Asosiasi STAR Trauma Recovery Center, Arianna Galligher, mengatakan compassion fatigue dan burnout pada dokter telah menjadi topik penelitian yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Ia menunjukkan salah satu alasan paling umum dokter dan profesional kesehatan lain tertarik ke lapangan adalah keinginan untuk membantu orang lain.

Namun, ia menekankan ketika semua orang melakukan segalanya dengan benar, hasilnya tak dijamin positif. Profesional kesehatan menanggung beban untuk hadir bersama pasien dan keluarga pada hari-hari terburuk mereka.

Advertising
Advertising

"Stres yang menyertai perwakilan terhadap paparan trauma ini dapat mengakibatkan kelelahan emosional, kecemasan, depresi, perasaan sinis, peningkatan kesalahan, peningkatan penggunaan narkoba, masalah hubungan, dan ide bunuh diri," kata Galligher.

Menurut para peneliti, perluasan opsi perawatan virtual selama pandemi mungkin berperan dalam peningkatan kesehatan mental. Ini bisa jadi karena stigma yang kurang dirasakan terkait dengan jenis perawatan ini dibandingkan dengan perawatan tradisional secara langsung.

“Dokter, khususnya, ragu-ragu untuk menjangkau layanan kesehatan mental. Paling sering dengan alasan kekhawatiran tentang persepsi dan kemungkinan kerusakan karir di masa depan, terutama ketika menyangkut yang mempengaruhi lisensi profesional mereka,” kata profesor di Florida Tech School of Psychology dan Direktur Community Psychological Services, Scott A. Gustafson.

Galligher menekankan program kesehatan mental harus memasukkan strategi pencegahan untuk mendukung kesejahteraan dan strategi responsif yang mengatasi kemunculan masalah.

“Mempromosikan budaya kasih sayang dan menggabungkan strategi perawatan berdasarkan informasi trauma adalah kunci untuk mendukung staf,” tambah Galligher.

Ia juga mengatakan intervensi, termasuk terapi hewan peliharaan, program rasa syukur, pengurangan stres berbasis kesadaran, dukungan sebaya, dan akses konseling bebas stigma menjadi elemen penting dalam menawarkan dukungan penuh.

BERNADETTE JEANNE WIDJAJA

Baca juga: 5 Manfaat Berlari bagi Kesehatan Mental

Berita terkait

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

1 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

3 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

3 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

5 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

5 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

6 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

6 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

7 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya