Ada Banyak Varian Covid-19, Sinovac Sedang Membuat Vaksin Multivarian

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 9 Februari 2022 11:39 WIB

Pekerja bagian pengemasan Sinovac Biotech Ltd beraktivitas di pabrik di kawasan Daxing, Beijing, Cina, Selasa, 18 Januari 2022. Pabrik di kawasan Daxing tersebut merupakan pabrik baru pembuatan vaksin Sinovac. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

TEMPO.CO, Jakarta - Sinovac Biotech adalah produsen vaksin Covid-19 yang pertama digunakan di Indonesia. Hingga Januari 2022, vaksin dari Cina itu telah tersebar sebanyak 2,8 miliar dosis ke Asia Pasifik, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.

Pada tahap awal vaksinasi di 2021, vaksin Sinovac disuntikkan kepada orang dewasa dan lansia. Kemudian di akhir 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyatakan vaksin ini akan digunakan oleh anak-anak usia 6-11 tahun. Sampai Januari 2022, Sinovac telah memasok sebanyak 280 juta dosis vaksin ke Indonesia

Vice President Sinovac Biotech Ltd (Hong Kong) Weining Meng mengatakan, hampir 248 juta dosis vaksin Sinovac telah digunakan untuk memvaksinasi anak sampai remaja usia 3-17 tahun di Cina. "Dari jumlah itu, sebanyak 117 juta dosis telah diberikan pada anak-anak berusia 5-11 tahun," kata Meng dalam konferensi pers virtual pada Selasa, 8 Februari 2022.

Mengenai berbagai varian Covid-19 saat ini, khususnya Omicron yang penyebarannya lebih cepat ketimbang varian Delta, Alpha, Beta, dan Gamma, Meng mengatakan, vaksin Sinovac yang ada sekarang masih memadai. Meski begitu, dia melanjutkan, Sinovac sedang mengembangkan vaksin untuk multivarian Covid-19.

Pekerja bagian produksi Sinovac Biotech Ltd berada di pabrik barunya di kawasan Daxing, Beijing, China, Selasa, 18 Januari 2022. Beroperasinya pabrik baru tersebut, Sinovac mampu menghasilkan tiga hingga empat miliar dosis vaksin Covid-19 per tahun. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

Dalam mengembangkan vaksin multivarian Covid-19 ini, menurut Meng, Sinovac berkoordinasi dengan pemerintah dari berbagai negara untuk mendapatkan data sebagai basis pembuatan vaksin. "Kami juga bekerja sama dengan negara-negara untuk memulai studi dalam mengevaluasi perkembangan varian Omicron dan Covid-19 secara umum," katanya.

Advertising
Advertising

Yang jelas, Meng melanjutkan, Sinovac tetap akan menggunakan jenis inactivated vaccine atau vaksin yang dibuat dengan melumpuhkan atau mematikan kuman atau virus. Inactivated vaccine merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi dan butuh beberapa dosis untuk mencapai tingkat perlindungan tertentu.

Baca juga:
Gejala Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin dan Belum, serta Titik Targetnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya