Jasa Christian Dior Membuat Paris Menjadi Kiblat Fashion Dunia
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 13 Februari 2022 09:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dunia fashion terus berkembang. Dari waktu ke waktu, pasar fashion mampu memengaruhi selera fashion masyarakat. Bahkan, saat ini masyarakat lebih mudah menjangkau kebutuhan berpakaian. Semua itu diakses melalui situs e-commerce.
Kemudahan akses pakaian, mulai dari pakaian brand lokal maupun luar negeri membuat masyarakat terus berupaya mengikuti tren. Padahal, fashion bersifat dinamis. Selalu ada pembaruan dan hadir dengan tampilan serta gaya yang baru.
Pada 12 Februari 1947, tepat 75 tahun yang lalu pergelaran yang dinamai “New Look” diperlihatkan di hadapan publik di Paris, Prancis. Perancang busana itu adalah Christian Dior. Melansir dari Deutsche Welle (DW), ia lahir dan dibesarkan di Normandia, Perancis dengan kondisi keluarga yang berkecukupan. Sejak tahun 1937 Dior bekerja sebagai perancang busana Robert Piguet.
Istilah New Look pertama kali dicetuskan oleh pemimpin redaksi majalah Harper’s Bazaar Caemel Snow. Pergelaran perdana Dior pada saat itu mampu membuat publik kagum dan berhasil menyegarkan dunia fesyen. New Look disambut baik oleh Eropa Barat sebagai acara yang menarik dan dilirik banyak orang.
Mengutip dari situs web Dior, busana yang ditampilkan Christian Dior dalam pergelaran itu ditonjolkan menyerupai angka delapan dan berbentuk seperti jam pasir. Model busana itu terlihat pada desain bahu yang bundar dan pinggang ramping. Sehingga, model pemakainya tampak lebih terlihat elegan dan manis.
“Saya menonjolkan bagian pinggang, volume pinggul, dan pada bagian dada. Agar desain saya lebih tahan lama, hampir semua kain dilapisi dengan percale atau taffeta, memperbarui tradisi yang telah lama ditinggalkan," kata Dior 75 tahun silam.
Hingga akhirnya, busana-busana yang ditampilan pada pergelaran New Look menjadi sangat popular di antara tahun 1940 hingga 1950-an dan memengaruhi perancang busana lain di seluruh dunia. Bahkan, Dior mendapatkan tawaran untuk menjadi desainer sejumlah klien terkemuka di Hollywood, dan berbagai negara Eropa. Hingga akhirnya, pegelaran New Look menjadikan Perancis sebagai negara rujukan fesyen dunia.
Pasca digelarnya pergelaran New Look, tampilan baru Dior langsung popular di kalangan pelanggan busana. Kelas menengah peminat fesyen pun juga mengikuti perluncuran itu. bahkan, banyak wanita Eropa dan Amerika Serikat membuat sendiri pakaian yang serupa dengan desain yang dibuat Dior.
Setelah Perang Dunia II, muncul koleksi baru yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali mode mewah abad ke-19 dan Belle Poque Perancis. Pda 1949, Dior mengoleksi busana musim huhur yang terinspirasi oleh mitologi Romawi. Busana bernama Junon tersebut berbentuk model gaun dengan berhias payet, rhinestones, dan mutiara.
Christian Dior meninggal pada 1957 dan menandai era busana yang berbeda. Pada awal tahun 1960-an tampilan baru busana dengan perancang busana yang berbeda muncul. Hingga pada 1990-an, perancang busana yang menggantikan Christian Dior mendekonstruksi sejarah model busana dan menyesuaikannya dengan zamannya. Beberapa nama desainer yang mengisi kebutuhan fesyen Dior mulai abad ke-21 di antaranya Thom Browne, Miuccia Prada, atau J. W. Anderson.
RISMA DAMAYANTI
Baca: Perancang Busana Legendaris Coco Chanel, perempuan yang Disimpan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.