10 Kondisi Medis Menjadi Biang Kerok Mudah Lelah dan Mengantuk
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Sabtu, 19 Februari 2022 10:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rasa kantuk yang tak tertahankan dapat menggangu kegiatan sehari-hari. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya yaitu kondisi medis tertentu.
Lamanya waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa adalah sekitar 7–9 jam sehari. Meski lelah dan mengantuk adalah hal yang wajar, namun tetap harus diperhatikan karena dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Mengutip dari laman NHS, beberapa kondisi medis yang menyebabkan lelah dan kantuk di antaranya yaitu:
1. Anemia
Salah satu alasan medis paling umum untuk merasa lelah terus-menerus adalah anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin B12 atau folat. Anemia sering diderita wanita dengan periode berat dan wanita hamil.
Kondisi ini juga dapat terjadi pada pria dan wanita pascamenopause yang penyebabnya lebih cenderung pada masalah lambung dan usus, seperti maag atau mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
2. Apnea tidur
Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana tenggorokan menyempit atau menutup saat tidur dan berulang kali mengganggu pernapasan.
Hal ini menyebabkan dengkuran keras dan penurunan kadar oksigen dalam darah. Kesulitan bernafas membuat seseorang sering terbangun di malam hari dan merasa lelah keesokan harinya.
3. Tiroid kurang aktif
Kelenjar tiroid yang kurang aktif berarti memiliki terlalu sedikit hormon tiroid (tiroksin) dalam tubuh. Kondisi ini membuat seseorang merasa lelah.
Kondisi ini juga cenderung menambah berat badan dan mengalami nyeri otot dan kulit kering. Hal ini paling sering terjadi pada wanita dan terjadi lebih sering seiring bertambahnya usia.
4. Penyakit seliaka
Penyakit seliaka adalah penyakit seumur hidup yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap gluten.
Gluten adalah protein dalam gandum, jelai dan gandum hitam, dan dapat ditemukan dalam makanan seperti pasta, roti, kue, dan sereal.
5. Sindrom kelelahan kronis
Sindrom kelelahan kronis yang juga dikenal sebagai Myalgic Elncephalomyelitis, atau ME adalah kelelahan parah yang berlangsung setidaknya selama 4 bulan. Beberapa gejala lain pada sindrom ini yaitu nyeri otot atau sendi.
6. Diabetes
Salah satu gejala utama diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah merasa sangat lelah. Gejala utama lainnya adalah merasa sangat haus, banyak buang air kecil dan penurunan berat badan.
7. Demam kelenjar
Demam kelenjar adalah infeksi virus umum yang menyebabkan kelelahan, bersama dengan demam, sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar.
Sebagian besar kasus terjadi pada remaja dan dewasa muda. Gejalanya biasanya hilang dalam 4 hingga 6 minggu, tetapi kelelahan dapat bertahan selama beberapa bulan.
8. Depresi
Selain membuat seseorang merasa sangat sedih, depresi juga bisa membuat seseorang merasa kehabisan energi. Hal ini dapat menyebabkan waktu bangun lebih awal di pagi hari, yang membuat lebih lelah di siang hari.
9. Kecemasan
Merasa cemas terkadang sangat normal. Tetapi beberapa orang memiliki perasaan cemas yang tak terkendali yang begitu kuat sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Dokter menyebutnya gangguan kecemasan umum (GAD). Ini adalah kondisi umum, mempengaruhi sedikit lebih banyak wanita daripada pria. Selain merasa khawatir dan mudah tersinggung, pengidap GAD juga sering merasa lelah.
10. Sindrom kaki gelisah
Kondisi medis lainnya, penderita sindrom kaki gelisah ini mendapatkan dorongan yang luar biasa untuk menggerakkan kaki, yang dapat membuat tetap terjaga di malam hari. Hal ini membuat tidur akan terganggu dan kualitasnya buruk, sehingga akan merasa sangat lelah sepanjang hari.
WINDA OKTAVIA
Baca: Jauhi 5 Gaya Hidup Berikut Agar Bisa Setop Sering Mengantuk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.