Perlunya Tes Darah untuk Deteksi Kanker Usus Besar

Reporter

Antara

Sabtu, 26 Februari 2022 14:54 WIB

Ilustrasi usus. 123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2020 menunjukkan kanker usus besar menempati peringkat kedua kasus kanker pada pria, yakni mencapai 21.764 kasus (11,9 persen), sementara pada wanita menduduki posisi keempat dengan 12.425 kasus (5,8 persen). Kanker secara umum menjadi salah satu dari tiga penyakit berbahaya di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Data Globocan 2020 memperlihatkan selama 2020 ada sekitar 396.914 kasus kanker baru di Indonesia dengan 234.511 kematian.

Spesialis bedah digestif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI), Nurhayat Usman, menyarankan orang berusia di atas 50 tahun melakukan pemeriksaan darah di feses sebagai upaya mendeteksi kanker kolorektal. Tes darah tinja (FOBT) ini merupakan tes laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel tinja untuk darah samar. Darah samar dalam tinja dapat mengindikasikan kanker usus besar atau polip di usus besar atau rektum, menurut Mayo Clinic.

"Pada pasien yang risikonya menengah atau berusia di atas 50 tahun maka bisa melakukan skrining secara berkala, yakni pemeriksaan darah di kotoran," ujarnya dalam webinar bertajuk "Manfaat Deteksi Dini Kanker Usus", Sabtu, 26 Februari 2022.

Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan sebagai bagian dari deteksi dini kanker kolorektal atau usus besar yakni melalui peneropongan usus besar atau kolonoskopi berkala setiap lima tahun, peneropongan secara menyeluruh setiap 10 tahun, radiologi, yakni barium enema setiap lima tahun, atau CT kolonografi setiap lima tahun.

Di sisi lain, khususnya yang berusia di atas 50 tahun, juga perlu mewaspadai sejumlah tanda, seperti keluarnya darah dari anus dan diare yang terjadi selama enam pekan terakhir.

Advertising
Advertising

"Mendiagnosa terhadap kewaspadaan yakni bentuknya, kalau pada tumor usus besar itu keluar darah dari anus. Hal ini harus dicurigai apabila terjadi dalam enam pekan terakhir disertai diare, keluarnya darah tanpa gejala lain pada usia di atas 60 tahun," kata Nurhayat.

Tanda lain yakni ada massa di bagian perut kanan bawah yang teraba, benjolan di daerah anus dan rektum, perut sering terasa kembung, dan penurunan berat badan.

"Tanda paling sering pada usus besar sebelah kanan, teraba adanya benjolan (70 persen). Sedangkan yang sebelah kiri benjolannya tidak terlalu teraba (40 persen). Di daerah rektum cenderung muncul perdarahan. Hal inilah harus diwaspadai terhadap gejala-gejala keluar dari anus," ujar Nurhayat.

Apabila menemukan tanda-tanda tersebut, ia menyarankan pemeriksaan seperti kolonoskopi, rontgen, endoskopi atau MRI, sesuai hasil konsultasi dengan dokter.

Baca juga: Kenali Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

15 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

15 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

18 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

20 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya