Ketahui Beda Takut dengan Fobia

Kamis, 3 Maret 2022 08:08 WIB

Ilustrasi fobia ruang sempit. Pexels/Cottonbro

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang pasti pernah merasa takut dengan kadar yang berbeda. Terkadang ada rasa takut yang muncul tanpa sebab. Apakah ini termasuk gangguan kejiwaan?

Konselor psikologi Agnes Sandra menyatakan, rasa takut yang berlebihan tidak selalu masuk kategori gangguan kejiwaan. Rasa takut adalah respons alami yang muncul dari pikiran seseorang berdasarkan persepsi atas sesuatu hal yang dinilai berbahaya. Meski begitu, menurut dia, harus ada penilaian klinis untuk menengakkan diagnosa rasa takut seseorang yang dapat dikategorikan sebagai gangguan.

Salah satu bentuk rasa takut yang mengganggu adalah ketakutan tidak berdasar atau biasa disebut fobia. Dengan mengetahui perbedaan rasa takut dengan fobia, maka seseorang dapat menentukan langkah apa yang harus diambil agar aktivitasnya tidak terganggu.

"Fobia adalah sebuah perasaan yang intens, ketakutan irasional. yang secara langsung berhubungan dengan fisik, kejadian, atau situasi yang tidak sesuai dengan potensi bahaya," kata Agnes Sandra dalam diskusi virtual yang diadakan Ruang Komunal Anxietas dan Depresi (ERKAD) tentang kesehatan jiwa pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Agnes mencontohkan seseorang yang ketakutan terhadap kucing. Ketakutan masuk kategori fobia apabila orang tersebut memiliki persepsi yang berlebihan tentang kucing. Padahal, kucing tidak selalu memicu bahaya kepada manusia. Kucing bahkan bisa menjadi teman dan pelepas stres.

Advertising
Advertising

"Nah, rasa takut terhadap kucing ini tentu berbeda dengan rasa takut ini pada singa," kata Agnes. Musababnya, setiap orang tahu kalau singa itu binatang pemangsa yang berbahaya untuk manusia, terutama jika bukan ahlinya atau pawang.

Kendati muncul dari sesuatu yang tidak rasional, menurut Agnes, fobia dapat bermula dari proses traumatik. Seorang peserta diskusi, Abrar Ali, 26 tahun mengaku fobia terhadap kucing karena trauma pernah terinfeksi toksoplasma. "Ibu terkena toksoplasma saat mengandung saya. Dan sekarang saya merasakan dampaknya," ujar Abrar.

Gejala fobia dapat terlihat secara fisik, misalkan panik, mual, dan pusing saat melihat sesuatu yang menjadi sumber fobia. "Jadi, semua rasa takut itu di luar kendali, tidak terkontrol, dan cenderung menghindar," ujar Agnes.

Fobia juga dapat menimbulkan rasa cemas yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebab itu, Agnes melanjutkan, fobia masuk dalam gangguan kecemasan. Pengidap fobia membutuhkan pertolongan profesional apabila kondisi tersebut mengganggu fisik dan mental, sampai pada tingkat perilaku yang mengganggu fungsi sosialnya. Contoh, orang yang fobia ketinggian dan memilih naik tangga setinggi apapun lantai yang ingin dituju. Dia menolak naik lift atau eskalator karena merasa sesak napas.

Tipisnya batas ketakutan biasa dan fobia yang mengganggu fungsi sosial dapat diamati dalam kurun enam bulan. Fobia berlanjut yang dapat mengganggu fungsi sosial akan terus timbul secara fisik, perilaku, dan mental seseorang meski sudah lewat enam bulan.

Baca juga:
Ada Tiga Jenis Fobia, Apa Saja?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

5 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

9 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

17 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya

Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

38 hari lalu

Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

56 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Sebabkan Depresi, Ini Takaran yang Dinilai Pas

26 Februari 2024

Hasil Riset: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Sebabkan Depresi, Ini Takaran yang Dinilai Pas

Penelitian yang diterbitkan BMC Psychiatry menyatakan bahwa asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya