Lima Autoimun yang Sering Menyerang Perempuan

Minggu, 6 Maret 2022 10:35 WIB

Ilustrasi autoimun. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dari 80 jenis penyakit autoimun, terdapat beberapa yang sering dialami oleh perempuan. Laman National Institutes of Health menulis autoimun adalah kondisi yang membuat sel kekebalan dan protein menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat, bukan yang sakit.

Gejala autoimun ini beraneka rupa. Ada orang yang merasakan gatal-gatal tak berkesudahan, ada pula yang mual dan muntah tanpa sebab, nyeri, fatigue, rontok rambut parah, hingga brain fog.

Dilansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id, terdapat beberapa jenis penyakit autoimun yang lebih sering menyerang perempuan.

  1. Guillain-Barre Syndrome

Sindrom ini menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang. Penderita penyakit ini akan mengalami kesulitan untuk memberikan perintah pada saraf otot sehingga dapat menimbulkan kelumpuhan.

Gejala awalnya biasanya muncul dalam bentuk rasa lelah, kesemutan yang berawal dari kaki. Setelah itu menyebar ke seluruh tubuh hingga terjadi kelumpuhan.

  1. Hemolytic Anemia

Penyakit ini menghancurkan sel darah merah yang terdapat dalam tubuh. Padahal, sel darah merah sangat dibutuhkan karena manusia tidak mampu memproduksi sel darah merah secepat kerusakan yang terjadi pada darah. Akibatnya, penderita penyakit ini akan mengalami kelelahan, pucat, serta mata dan kulit menguning.

  1. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Advertising
Advertising

ITP menyerang trombosit yang berguna untuk pembekuan darah sehingga penyakit ini dapat menyebabkan pecahnya jaringan darah dalam tubuh bahkan hingga kematian akibat pendarahan, termasuk pendarahan otak.

Gejala yang muncul secara fisik sama dengan penyakit demam berdarah. Bedanya, penderita penyakit ini tidak merasakan rasa mual dan sakit di daerah ulu hati. Selain itu, bercak-bercak yang semakin banyak dan berwarna gelap juga akan muncul di kulit seperti bekas lebam

  1. Lupus Eritematosus Sistemik

Penderita penyakit ini mengalami tanda merah di bagian wajah seperti sepasang sayap kupu-kupu. Penyakit ini menyebabkan seseorang mengembangkan antibodi yang justru menyerang hampir ke seluruh jaringan tubuh.

Beberapa bagian tubuh yang paling sering diserang adalah sendi, paru-paru, ginjal, dan jaringan saraf. Untuk mengobatinya, biasanya dokter akan memberikan steroid yang dikonsumsi dengan cara diminum untuk menurunkan fungsi imun penderita.

  1. Multiple Sclerosis

Penyakit ini menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf dan membuat terganggunya kerja otak dan saraf tulang belakang. Penderita penyakit ini akan mengalami mati rasa dan kesemutan, kelumpuhan dan sulit melakukan keseimbangan tubuh serta sulit bicara.

Untuk mengobati autoimun, obat-obatan tertentu yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh dapat digunakan. Selain itu, terapi fisik atau okupasi juga dapat dilakukan untuk membantu pasien autoimun dapat melakukan aktivitas secara normal tanpa kesakitan.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Scleroderma Sejenis Penyakit Autoimun, Siapa yang Rentan Terkena?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

5 hari lalu

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia: Pencegahan Lupus Diihat dari Gejalanya

8 hari lalu

Hari Lupus Sedunia: Pencegahan Lupus Diihat dari Gejalanya

Hari Lupus Sedunia, menengok kata dokter RS Pondok Indah bahwa penyakit lupus adalah penyakit kambuhan yang akan datang dan hilang saat terdiagnosis.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia 2024, Pahami Fakta dan Maknanya

9 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 2024, Pahami Fakta dan Maknanya

Hampir 5 juta orang di seluruh dunia menderita Lupus, dan 1,5 juta di antaranya tinggal di Amerika Serikat saja. Simak makna Hari Lupus Sedunia 2024

Baca Selengkapnya

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

9 hari lalu

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?

Baca Selengkapnya

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

9 hari lalu

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

26 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

32 hari lalu

5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

36 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

40 hari lalu

Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

Anemia aplastik, seperti yang dialami Babe Cabita, adalah kondisi orang mengalami kegagalan sumsum tulang belakang untuk mereproduksi tiga jenis sel.

Baca Selengkapnya