Perang Rusia Ukraina Bisa Timbulkan Efek Psikologis, Salah Satunya PTSD

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Maret 2022 16:45 WIB

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Milk Tea Alliance melakukan aksi di depan Kedubes Rusia, Jakarta, Jumat, 4 Maret 2022. Dalam aksi tersebut menyampaikan protes anti-perang Rusia dan Ukraina karena mengorbankan warga sipil dan pelanggaran kemanusiaan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Rusia Ukraina yang masih berkecamuk hingga hari ini mengubah pandangan masyarakat dunia soal perang. Berbagai perjanjian damai pasca-Perang Dunia II terbukti kurang mampu untuk menghalau kemungkinan-kemungkinan terjadinya perang. Hal tersebut sejalan dengan argumen Ilmuwan Politik asal Amerika Serikat, Francis Fukuyama, yang menyatakan bahwa perang seharusnya dianggap sebagai kejadian yang suatu saat pasti terjadi, bukan sebagai kejadian masa lalu yang tidak mungkin terulang.

Mengenali tanda-tanda terjadinya perang merupakan hal yang penting karena perang membawa dampak yang luar biasa terhadap beberapa hal sekaligus. Dilansir dari theconversation.com, salah satu dampak perang yang paling banyak menyita perhatian adalah munculnya gangguan mental yang menyerang para serdadu atau veteran perang. Penyakit mental yang umumnya berupa trauma psikologis tersebut umumnya berdampak panjang dan mengerikan.

Salah satu jenis trauma psikologis yang paling banyak diderita oleh serdadu dan veteran perang adalah Post-traumatic Stress Disorder atau PTSD. Dilansir dari mayoclinic.org, gangguan mental yang dicirikan dengan adanya ingatan mengganggu mengenai peristiwa traumatis ini banyak menjangkiti para veteran Perang Dunia I. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya veteran Perang Dunia I yang hingga kini masih terdiagnosis gangguan mental tersebut.

Dilansir dari history.com, PTSD menjadi gangguan mental yang meluas setelah meletusnya peristiwa besar, seperti dan bencana alam. Bahkan, pada era Yunani Kuno, PTSD banyak dialami oleh para prajurit perang yang berasal dari negara-kota kuno di Yunani. Gejalanya pun sangat mirip dengan PTSD yang terjadi pada masa kini, seperti mimpi buruk, insomnia, cemas, dan marah secara berlebihan.

Pada Perang Dunia I, sebagaimana dikutip dari sciencedirect.com, gejala-gejala PTSD yang muncul pada para serdadu dan veteran perang disebut sebagai shell shock. Hal ini dibuktikan dengan temuan data mengenai 80.000 tentara Inggris yang menjalani terapi pengobatan shell shock pasca-Perang Dunia I. Nama shell shock mengacu pada reaksi psikologis yang muncul setelah seorang tentara terkena tembakan atau ledakan senjata-senjata perang.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Cerita Mahasiswa RI di Perbatasan Ukraina Setalah Putin Nyatakan perang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

5 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

7 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

8 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

11 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

15 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

16 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya