Memahami Bisnis MLM, Benarkah Selalu Negatif?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 14 Maret 2022 21:07 WIB

Pajak atas Multi Level Marketing

TEMPO.CO, Jakarta - Pemasaran multi-level (MLM) sering dipandang negatif oleh masyarakat. Banyak yang mengatakan bisnis dengan model ini keuntungannya merupakan sebuah penipuan. Selain itu, jika semakin menjadi downline, maka Anda akan mendapatkan keuntungan yang tidak terlalu besar.

Lantas, apa bisnis MLM itu? Berikut beberapa informasi yang dirangkum dari Investopedia dan Forbes.

Apa itu MLM? Perusahaan pemasaran MLM menggunakan orang untuk memasarkannya kepada pelanggan dibandingkan menggunakan gerai ritel. Hal ini menempatkan tanggung jawab penjualan ke tangan jaringan distributor independen. Distributor menjadi pemilik usaha yang merekrut jaringan distributor sendiri untuk membantu menjual produk. Perusahaan pemasaran multi-level mengandalkan jaringan distributor independen yang diperluas ini untuk menghasilkan pendapatan.

Cara Kerja MLM
Kerja pemasaran multi-level seperti piramida. Contohnya, jika Anda distributor independen pertama yang dipekerjakan langsung oleh perusahaan, Anda akan berada di puncak piramida. Kemudian, jika Anda merekrut tiga orang lainnya, maka mereka dapat merekrut tiga orang lain dan terus berlanjut. Skema tersebut kemudian akan diandalkan oleh perusahaan pemasaran langsung untuk menjual produknya. Orang-orang yang berada di bawah Anda disebut sebagai downline. Jika downline Anda juga memiliki orang di bawahnya lagi, maka juga disebut sebagai downline, dan seterusnya. Tentunya arah tersebut akan mempengaruhi uang yang diperoleh oleh setiap orang.

Bagaimana cara dalam mengidentifikasi MLM?
MLM biasanya menawarkan rencana kompensansi terperinci. Hal ini seperti menguraikan bagaimana hubungan upline dan downline bekerja dan bagaimana distributor dibayar. Dalam perencanaannya dijelaskan seperti perekrutan, komisi penjualan, dan menentukan persyaratan yang harus dipenuhi anggota untuk mendapatkan kompensasi.

Advertising
Advertising

Apakah perlu bergabung dengan MLM?
Bisnis MLM ini legal. Namun, seringkali MLM sendiri kontroversial. Salah satu masalah adalah skema piramida yang menggunakan uang dari rekrutan baru untuk membayar orang-orang di atas daripada mereka yang melakukan pekerjaan. Kemudian, 99 persen orang yang berpartisipasi dalam MLM kehilangan uang, menurut Lembaga Kesadaran Konsumen karena mereka berjuang untuk menjual kembali produk dan merekrut anggota untuk perusahaan pemasaran jaringan yang sering menyembunyikan biaya partisipasi yang sebenarnya dari peserta. Hanya sedikit yang memperoleh penghasilan yang berarti dari usaha mereka dan juga mencerminkan karakteristik dari skema piramida.

Namun, apakah dengan MLM tidak bisa untung? Tentunya Anda bisa mendapatkan keuntungan dari MLM. Namun, pastikan produk tersebut terdaftar dan beragam agar lebih mudah mendapatkan downline, pahami skemanya, dan cobalah menghitung skema perhitungan. Anda juga perlu siap dengan pandangan masyarakat yang menganggap usaha MLM negatif. Anda juga perlu berusaha untuk mencari downline dan menjual produk, yang tentunya menjadi tantangan pertama dalam mencoba bisnis ini.

Baca juga: Tertarik Bisnis MLM? Perhatikan Dulu Hal Berikut

Berita terkait

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

1 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

7 Alasan Resign Mendadak yang Tepat dan Tetap Profesional

11 hari lalu

7 Alasan Resign Mendadak yang Tepat dan Tetap Profesional

Ada beberapa alasan resign mendadak yang bisa Anda gunakan saat ingin mengundurkan diri. Pastikan Anda mengkomunikasikan dengan HRD.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

13 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

14 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

15 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Aspek Indonesia Imbau Perusahaan Tetap Penuhi Hak Pekerja Meski WFH

18 hari lalu

Aspek Indonesia Imbau Perusahaan Tetap Penuhi Hak Pekerja Meski WFH

Pemerintah mengeluarkan kebijakan bagi ASN untuk mengombinasikan work from office (WFO) dan WFH selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

21 hari lalu

4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?

Baca Selengkapnya