10 Masalah Kesehatan yang Berhubungan dengan Obesitas

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 17 Maret 2022 12:14 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas merupakan kondisi di mana seseorang memiliki berat badan berlebih. Berat badan berlebih ini karena lemak yang tertimbun di dalam tubuh.
Pedoman apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak adalah Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) lebih dari 30.

Cara menghitung BMI adalah dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Cara menghitungnya, dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.

Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa gangguan kesehatan dan komplikasinya. Musababnya, mengutip laman Healthline, kelebihan lemak memberi tekanan pada tulang dan organ.

Berikut sepuluh risiko masalah kesehatan akibat obesitas dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengendalikannya.

  1. Diabetes tipe 2
    Diabetes tipe 2 terjadi ketika gula darah lebih tinggi dari biasanya. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, stroke, penyakit ginjal, dan masalah penglihatan. Untuk mencegah penyakit diabetes, terapkan pola hidup sehat aktif dan memeriksakan kondisi kesehatan secara berkala.

  2. Penyakit jantung
    Penyakit jantung lebih sering terjadi pada orang dengan obesitas. Seiring waktu, timbunan lemak dapat menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung. Orang dengan obesitas memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan gula darah, yang semuanya berkontribusi terhadap penyakit jantung. Arteri yang menyempit dapat menyebabkan serangan jantung. Dan jika terjadi sumbatan atau pembekuan darah di arteri yang menyempit, maka dapat menyebabkan stroke.

  3. Stroke
    Stroke dan penyakit jantung memiliki faktor risiko yang sama. Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat. Adapun stroke dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk kesulitan bicara dan bahasa, otot yang melemah, dan perubahan pada kemampuan berpikir dan bernalar.

  4. Gangguan tidur atau sleep apnea
    Sleep apnea adalah gangguan di mana seseorang berhenti bernapas sejenak saat tidur. Orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami sleep apnea. Penyebabnya, lemak yang tertimbun di sekitar leher mengakibatkan membuat saluran udara menyusut. Saluran udara yang lebih kecil dapat menyebabkan dengkuran dan kesulitan bernapas di malam hari.

  5. Tekanan darah tinggi
    Pembuluh darah menjadi "selang" untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika di dalam pembuluh darah itu terdapat sumbatan karena lemak yang mengendap di dinding pembuluh darah atau darah terlalu kental, maka jantung harus bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

  6. Penyakit hati atau liver
    Orang dengan obesitas berpotensi mengalami penyakit hati atau liver. Ini terjadi ketika terjadi penumpukan lemak pada hati. Kelebihan lemak dapat memicu jaringan parut atau sirosis dan merusak dan mengganggu kerja hati.

  7. Penyakit kandung empedu
    Empedu membantu mencerna lemak dan obesitas meningkatkan risiko terkena batu empedu. Batu empedu terjadi ketika lemak menumpuk dan mengeras di kantong empedu.

  8. Kanker
    Penyakit kanker muncul bukan karena sebab tunggal. Namun obsitas menjadi salah satu pemicunya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara, usus besar, kandung empedu, pankreas, ginjal, dan prostat, serta kanker rahim, leher rahim, endometrium, dan ovarium.

  9. Komplikasi kehamilan
    Wanita hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas berpotensi mengalami resistensi insulin, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan, termasuk:

    - Diabetes gestasional
    - Preeklamsia
    - Membutuhkan operasi caesar (C-section)
    - Gumpalan darah
    - Perdarahan lebih berat setelah melahirkan
    - Lahir prematur
    - Keguguran

  10. Depresi
    Tak sedikit orang obesitas mengalami depresi. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi yang kuat antara obesitas dengan gangguan depresi mayor. Orang yang terkena obesitas mungkin sering mengalami diskriminasi berdasarkan ukuran tubuhnya. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan perasaan sedih atau rendah diri.

Tips Menurunkan Risiko Obesitas

Gaya hidup sehat, diet sehat, dan olahraga teratur dapat membantu menurunkan berat badan secara perlahan. Tidak perlu mengubah kebiasaan secara drastis. Kuncinya, konsisten dan menentukan pilihan yang sehat.

Untuk olahraga, seperti aerobik, jogging, atau jalan cepat setidaknya 150 menit seminggu atau cukup 30 menit selama lima hari dan dua hari istirahat. Setelah menguasainya, tingkatkan latihan menjadi 300 menit per minggu. Anda juga dapat memvariasikan gerakan olahraga, seperti push-up atau sit-up.

FADHILAH PRILIA | HEALTHLINE

Baca juga:

Deteksi Obesitas dengan Memahami Status Gizi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 jam lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

11 jam lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

1 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

5 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

5 hari lalu

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?

Baca Selengkapnya