Jangan Abaikan Gejala Kanker Ovarium
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 27 Maret 2022 16:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak orang tidak menyadari masalah kesehatan yang dialami, bahkan cenderung abai. Dalam kasus kanker ovarium, ada beberapa tanda dan gejala halus yang dirasakan pasien.
Dr. Niti Raizada, direktur onkologi hemato dari Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bangalore, India, mengatakan kanker ovarium dimulai pada organ wanita yang menghasilkan sel telur. Beberapa gejala umum yang diderita pasien kanker ovarium adalah perut kembung, perubahan kebiasaan buang air besar, gangguan pencernaan, mual, penurunan berat badan drastis, kelelahan, ketidaknyamanan di panggul, sakit punggung, frekuensi buang air kecil meningkat, serta menstruasi yang tidak teratur.
Selain itu, ada juga tanda seperti kesulitan makan, terdapat cairan di perut yang disebut asites, serta masalah buang air kecil lain. Namun, ciri tersebut merupakan gejala jika orang sudah berada di stadium lanjut ketika kanker telah menyebar ke panggul dan perut.
"Sayangnya, tidak ada gejala pada tahap awal. Ketika kanker terkandung di ovarium, itu adalah yang paling mudah untuk diobati," ujar Raizada, dilansir dari Indian Express. "Setiap wanita yang memiliki indung telur berisiko terkena kanker ovarium meskipun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ini."
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker ovarium.
Diet dan olahraga
Olahraga rutin dan diet sehat adalah hal yang paling penting. Banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan yang kaya vitamin D. Berolahraga 30-40 menit setiap hari juga dapat mengurangi risiko hingga 20 persen.
Menghindari karsinogen
Karsinogen adalah zat yang mampu menyebabkan kanker. Zat seperti bedak (bedak bayi, deodoran vagina, dan riasan) diketahui memiliki hubungan dengan risiko kanker.
Kehamilan dan menyusui
Wanita yang telah melahirkan setidaknya satu anak, terutama sebelum usia 30 tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dan bahkan kanker payudara. Menyusui juga diketahui menurunkan risiko.
Gaya hidup sehat
Menghindari penggunaan dan paparan produk tembakau tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker ovarium tetapi juga banyak jenis kanker lain. Bersamaan dengan itu, membatasi konsumsi alkohol adalah yang terbaik.
Pemeriksaan rutin
Beberapa macam kanker ovarium terkait dengan perubahan genetik dan keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara dan ovarium. Salah satu mutasi penting tersebut disebut BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2).
Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga dapat membantu menerapkan strategi pengurangan risiko. Penting untuk mengidentifikasi kelompok berisiko tinggi melalui pemeriksaan. Metode skrining ini termasuk USG transvaginal dan serum Ca125 (tes darah). Alat skrining umumnya non-invasif.
Baca juga: Bisa Membunuh Diam - Diam, Waspada Ini Gejala Kanker Ovarium