Sebab Pasien Gagal Jantung Tak Boleh Mengasup Banyak Cairan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Endri Kurniawati
Rabu, 13 April 2022 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh manusia terdiri atas lebih dari 50 persen cairan. Artinya, tubuh sangat membutuhkan cairan. Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan pusing bahkan dehidrasi, apalagi saat cuaca panas. Namun, terlalu banyak cairan juga tidak baik bagi beberapa organ vital. Di antaranya terhadap jantung.
Kelebihan cairan dapat menyebabkan penderita penyakit jantung terutama gagal jantung dapat merasa sesak dan kesulitan bernapas. Mengutip dari Heartandstroke.ca, pada penderita gagal jantung, kelebihan cairan dapat menyebabkan kebengkakan pada telapak, kaki, lutut, atau perut. hal ini dapat membuat jantung bekerja lebih keras.
Selain itu, saat jantung tidak sanggup menampung cairan dari jantung dan akan menuju paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. Dalam Bhf.org.uk, perawat jantung senior, Emily Reeve juga mengatakan hal serupa, cairan yang terlalu banyak dapat membuat jantung lebih sulit dipompa.
Cairan yang dimaksud tak hanya air putih, namun minuman kemasan, susu, jus, atau minuman lain juga. Makanan penutup seperti es krim dan buah-buahan juga mengandung cairan. Makanan yang berkuah juga termasuk yang menambah cairan dalam tubuh.
Pada penderita gagal jantung, kuantitas cairan yang dikonsumsi berkisar antara 1,5 liter hingga 2 liter atau sekitar 6-8 gelas per hari dan tidak lebih dari itu. Tak hanya membatasi konsumsi air dan makanan yang berair, namun juga konsumsi garam atau sodium. Sebab garam dapat menahan cairan yang ada dalam tubuh. <!--more-->
Obat Diuretik
Mengutip Medlineplus.gov, biasanya untuk menambah intensitas pembuangan cairan pada penderita gagal jantung, dokter akan memberikan obat diuretik. Obat diuretik dalam dosis normal dikonsumsi satu atau dua kali sehari. Konsumsi diuretik juga harus dalam pantauan dokter dan rutin melakukan medical check up.
Menakar cairan yang masuk dan keluar mungkin cukup sulit dilakukan tanpa pengawasan dokter atau tenaga kesehatan. Saat di rumah, untuk melihat cairan dalam tubuh berlebih atau tidak dapat dilihat dari kenaikan berat badan yang cepat.
Hal ini dapat dilihat dengan menimbang pada pagi hari sebelum makan apapun. Jika berat badan naik sekitar 2 kilogram atau lebih dalam sepekan menandakan tubuh terlalu banyak cairan.
Selain itu, terdapat tanda-tanda lain seperti, mudah kelelahan, napas menjadi pendek, kesulitan bernapas dan merasa sesak napas, serta bengkak kaki serta detak jantung semakin cepat segera ke dokter. Tanda-tanda ini harus segera ditangani agar gejala tidak semakin parah dan kegagalan jantung dapat dicegah.
Baca juga: 5 Tanda Jantung Bermasalah
TATA FERLIANA