TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan terapi pengganti ginjal meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penyakit ginjal kronik (PGK) di dunia. Saat ini PGK mencapai 13 persen dari seluruh poopulasi di dunia. WHO menyebutkan 12 kematian dari 100 ribu orang di dunia disebabkan oleh PGK. Penyakit ginjal kronik diartikan sebagai sesuatu kondisi abnormal dalam struktur maupun fungsi ginjal yang terjadi selama lebih dari tiga bulan ditandai dengan penurunan filtrasi glomerulus.

Pasien staduim akhir PGK (stadium 5) memerlukan terapi pengganti ginjal yang meliputi transplantasi ginjal dan dialisis untuk menggantikan fungsi ginjal dalam mengatur keseimbangan cairan elektrolit. Peningkatan jumlah pasien penyakit ginjal kronik tiap tahunnya membuat kebutuhan akan dialisis meningkat.

Dikutip dari jurnal Hubungan Kualitas Hidup dan Status Nutrisi pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik dengan Tipe Dialisis, dialisis adalah proses difusi molekul antara dua kompartemen cairan melalui membran semippermeable. Dalam proses ini molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membran semi-permabeable.

Ginjal merupakan alat vital manusia yang paling penting. Sebagai bagian dari sistem ekskresi, ginjal memiliki fungsi detoksifikasi yang menyaring racun dalam darah dan membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Darah yang sudah tersaring akan kembali dialirkan ke dalam tubuh, sedangkan limbah yang tersaring akan dibuang melalui urin. Jika seseorang mengalami penyakit ginjal yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal maka harus dilkaukan proses cuci darah atau hemodialisis.

Dikutip dari jurnal Life Experience Of Chronic Kidney Diseases Undergoing Hemodialysis Therapy Hemodialisis merupakan terapi pendukung keberlangsungan dari penyakit gagal ginjal kronis. Pasien yang melakukan terapi ini dapat memperpanjang usia pasien namun tidak dapat mengembalikan fungsi ginjal seutuhnya. Terapi ini menggnatikan fungsi ginjal digantikan oleh alat yang disebut dyalizer, pada mesin ini terjadi proses pemindahan zat-zat terlarut dalam darah ke dalam cairan dialisa atau sebaliknya.

Hemodialis hanya dapat menggantikan fungsi ginjal sebagai penyaring racun, sedangkan fungsi ginjal lainnya seperti mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan elektrolit, dan memproduksi sel darah.

Proses Hemodialisis

Dilansir dari Bisnis.com dalam proses hemodialisis hal yang menjadi faktor penting dan dibutuhkan adalah air. Setidaknya dalam satu kali proses hemodialisis memakan waktu 4,5 jam dibutuhkan cairan sekitar 120 liter bahkan hingga 240 liter.

Darah yang ada di dalam tubuh dialirkan ke dalam tabung panjang. Disaat yang bersamaan air yang sudah disaring akan mengalir ke arah yang berlawaan dan bertemu di dalam tabung yang dibatasi oleh membran. Pada saat itu terjadi proses pertukaran, cairan yang steril akan mengambil racun di dalam darah. Seterusnya seperti itu selama lebih dari empat jam.

Pada umunya terapi hemodialisa pada pasien PGK dilakukan satu atau dua kali seminggu dan sekurang-kurangnya berlangsung selama tiga bulan secara berkelanjutan. Terapi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, meningkatkan stress kecemasan dan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup pasien. Kualitas hidup pasien biasnaya dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni fisik, kesehatan mental, efek dari penyakit ginjal terhadap kehidupan sehar-hari, beban penyakit ginjal dan gejala-gejala ynag timbul.

Perubahan yang terjadi pada pasien gagal ginjal dan keluarga tentu berpengaruh terhadap hidup pasien. Oleh karena itu dukungan serta hubungan sosial yang positif mempunyai dampak yang baik pada perilaku dan psikologi pasien. Terbentuknya lingkungan sosial yang baik di sekitar pasien akan memiliki dampak baik pada kemajuan kesehatan pada pasien.

YOLANDA AGNE

Baca: Kapan Penderita Gagal Ginjal Harus Cuci Darah, ini Prosedurnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.