Inilah Risiko Kesehatan Mengganti Tidur Malam dengan Tidur Siang

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 24 April 2022 02:49 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Begadang telah menjadi gaya hidup sebagian orang. Sulitnya tidur di malam hari membuat seseorang lebih memilih bekerja saat malam dibanding pagi atau siang hari. Sebagai gantinya, tak jarang seseorang menukar jam tidur menjadi pagi hari karena malamnya digunakan untuk bekerja. Tapi, bolehkan hal ini dilakukan?

Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam setiap harinya. Sayangnya, masih banyak yang kesulitan tidur berkualitas atau bahkan terlalu banyak tidur. Tentu saja hal ini tidak baik bagi kesehatan. Dikutip dari Everyday Health, tidak memiliki tidur yang berkualitas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, darah tinggi, stroke, obesitas, dan lain sebagainya.

Studi yang dilakukan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa menukar jam tidur dari malam menjadi pagi atau siang pun ternyata besar risikonya. Meskipun itu hanya terjadi dalam satu hari, efeknya bisa merubah lebih dari 100 protein dalam darah, termasuk yang berdampak pada gula darah, metabolisme, dan kekebalan tubuh. Apabila dilakukan dalam jangka waktu lama, perubahan biokimia dalam kadar protein darah dapat menyebabkan bertambahnya berat badan, diabetes, bahkan kanker.

Mengapa menukar jam tidur dapat sangat berbahaya? Mengutip dari Sleep Foundation, terdapat istilah yang dinamakan circadian rhythm atau ritme sirkadian. Ritme ini mengatur keseimbangan antara jam tidur dan terjaga. Paparan sinar merupakan komponen penting dalam ritme sirkadian yang kemudian kaitannya sangat erat dengan siang dan malam.

Pada siang hari, cahaya yang didapatkan oleh tubuh lebih banyak sebab ada sinar matahari. Kemudian saat malam, sinar yang masuk ke mata lebih sedikit dan otak mengirimkan sinyal untuk tidur. Mengutip WebMD, hormon melatonin dan kortisol juga berperan dalam ritme sirkadian. Hormon melatonin menimbulkan rasa kantuk, sedangkan kortisol membuat kita lebih waspada dan terjaga.

Advertising
Advertising

Apabila ritme sirkadian tidak berjalan dengan semestinya, akan sangat berdampak pada kualitas tidur. Padahal, tidur berkualitas sama pentingnya dengan makan makanan bergizi dan rajin berolahraga. Singkatnya, kualitas tidur yang buruk berbahaya bagi kesehatan tubuh, bahkan memicu sleep disorder atau gangguan tidur seperti insomnia, apnea, serta rasa lelah terus-menerus.

VIOLA NADA HAFILDA

Baca juga: Pentingnya Tidur Siang Setengah Jam, Cek Manfaatnya

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

36 menit lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

7 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

5 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

9 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya