Mengapa Pasteurisasi Berguna untuk Keawetan Makanan dan Minuman?

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 28 April 2022 03:16 WIB

Ilustrasi susu (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pasteurisasi atau sterilisasi kuman melalui pemanasan bermanfaat untuk keamanan mengonsumsi makanan. Mengutip Britannica, proses pasteurisasi menghancurkan mikroorganisme patogen makanan dan minuman.

Walaupun melalui proses pemanasan, pasteurisasi tak mempengaruhi kandungan nutrisi makanan. Proses pasteurisasi yang terbaru antara lain bertekanan tinggi, pemanasan volumetrik gelombang mikro (MVH), dan pasteurisasi llistrik berdenyut (PEF).

Apa itu pasteurisasi?

Mengutip Science Direct, pasteurisasi proses pemanasan setiap partikel atau produk makanan menggunakan kombinasi waktu dan suhu. Biasanya 72 derajat Celsius. Proses itu bermanfaat untuk menghancurkan mikroorganisme patogen atau mengurangi jumlahnya, sehingga aman dikonsumsi.

Pasteurisasi juga berguna untuk mengawetkan makanan dan minuman. Proses pasteurisasi bisa untuk produk makanan atau minuman kemasan maupun tidak.

Produk yang diproses pasteurisasi antara lain, bir, makanan kalengan, susu, telur, sari buah, sirop, cuka.

Advertising
Advertising

Beberapa makanan padat melalui proses dipanaskan yang ringan saat pasteurasi. Pasteurisasi radiasi merujuk penggunaan kecil sinar beta atau gamma terhadap makanan untuk meningkatkan waktu penyimpanan.

Mengutip Britannica, penamaan pasteurisasi diambil dari nama ilmuwan kimia Prancis Louis Pasteur. Pada 1864, Pasteur mengembangkan teknik untuk memanaskan anggur suhu 50 derajat Celsius hingga 60 derajat Celsius untuk membasmi mikroba dan mengurangi kadar keasaman (pH).

Pasteurisasi membasmi sebagian besar patogen termasuk enzim yang mempengaruhi pembusukan makanan. Namun, proses yang tepat tergantung produknya.

Pasteurisasi meningkatkan keawetan

Pasteurisasi membasmi sebagian besar bakteri pembusuk dan patogen. Efeknya untuk meningkatkan keawetan produk makanan atau minuman.

Mengutip ThoughtCo, susu termasuk minuman yang terdapat patogen di dalamnya. Sebelum pasteurisasi, susu mentah sangat berisiko menyebabkan penyakit. Pasteurisasi mengurangi risiko keracunan. Setelah proses pasteurisasi mempengaruhi tekstur, rasa, dan nilai gizi makanan atau minuman.

Jika warna susu berlainan bukan karena proses pasteurisasi. Tapi, itu tersebab tahap homogenisasi sebelum pasteurisasi. Adapun pasteurisasi sari buah tak mempengaruhi warna, tapi mengurangi sebagian senyawa aroma. Sedangkan pasteurisasi sayuran membuat lunak dan perubahan nutrisi. Ada kandungan nutrisi yang meningkat juga menurun setelah proses pasteurisasi.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: Makanan dan Minuman Apa Saja yang Diproses Pasteurisasi Sebelum Dikonsumsi?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Adu Kandungan Nutrisi Pepaya, Buah Naga, Kelapa Muda, dan Nanas Sebagai Menu Es Buah

1 hari lalu

Adu Kandungan Nutrisi Pepaya, Buah Naga, Kelapa Muda, dan Nanas Sebagai Menu Es Buah

Selain kesegaran, kandungan nutrisi dari buah-buahan yang digunakan juga penting. Simak perbandingan buah-buahan sebagai komponen es buah.

Baca Selengkapnya

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

2 hari lalu

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

Ketahui Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya

4 hari lalu

Ketahui Nutrisi Buah dan Sayur Berdasarkan Warnanya

Warna-warni pada buah atau sayuran menjadi petunjuk kandungan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

5 hari lalu

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

Real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan dan tidak mengalami proses-proses pengolahan makanan berlebihan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

14 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

20 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

35 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

43 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya