TEMPO.CO, Jakarta - Pasteurisasi atau sterilisasi kuman melalui pemanasan bermanfaat untuk keamanan mengonsumsi makanan. Mengutip Britannica, proses pasteurisasi menghancurkan mikroorganisme patogen makanan dan minuman.
Walaupun melalui proses pemanasan, pasteurisasi tak mempengaruhi kandungan nutrisi makanan. Proses pasteurisasi yang terbaru antara lain bertekanan tinggi, pemanasan volumetrik gelombang mikro (MVH), dan pasteurisasi llistrik berdenyut (PEF).
Makanan dan minuman yang melalui proses pasteurisasi
- Susu
Di negara Kanada, susu harus melewati proses pasteurisasi. Mengutip Health Canada, mengonsumsi susu mentah tak aman untuk tubuh, karena kemungkinan adanya risiko penyakit.
- Keju
Cara pembuatan keju membasmi bakteri berisiko menimbulkan penyakit.
- Madu
Mengutip UnlockFood.ca, madu yang melalui proses pasteurisasi supaya bertahan lebih lama atau awet. Tapi, disarankan anak di bawah usia satu tahun tak mengonsumsi madu yang sudah diproses pasteurisasi atau tidak. Ini karena kemungkinan risiko botulisme yang bisa dialami bayi.
- Sari buah
Walaupun sari buah tak harus diproses pasteurisasi, tapi minuman itu bisa terkontaminasi selama penanganan, pemrosesan, dan distribusi. Pasteurisasi diperlukan untuk memastikan kebersihannya dari bakteri, virus, parasit dalam sari buah.
- Telur
Pasteurisasi berguna untuk membasmi bakteri Salmonella dalam telur. Mengutip ThoughtCo, pada era modern saat ini pasteurisasi juga merujuk proses yang digunakan seperti disinfeksi makanan, tanpa mengurangi tingkat nutrisinya. Tak hanya melalui proses pemanasan, tapi juga nontermal.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: Mengenal Proses Pembuatan Susu Pasteurisasi, Bisa Tahan 90 Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.