Cara Mendeteksi Thalassemia yang Sering Tak Bergejala

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 11 Mei 2022 22:03 WIB

Anak penderita Thalasemia. TEMPO/Ken Arini Y.

TEMPO.CO, Jakarta - Data Yayasan Talasemia Indonesia menunjukkan terjadi peningkatan kasus yang terus menerus. Pada 2012 tercatat 4.896 kasus dan Juni 2021 data penderita talasemia atau thalassemia di Indonesia sebanyak 10.973.

Dari sisi pembiayaan, menurut data BPJS Kesehatan 2020, beban sejak 2014 sampai 2020 terus meningkat. Talasemia atau kelainan darah menempati posisi ke-5 di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke, yaitu 2,78 triliun pada 2020.

Talasemia adalah penyakit keturunan akibat kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan penderita harus melakukan transfusi darah sepanjang usia. Penyakit tersebut bisa dicegah melalui deteksi dini.

Talasemia dapat diturunkan dari perkawinan antara dua orang pembawa sifat. Seorang pembawa sifat secara kasat mata tampak sehat dan tidak bergejala, hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin. Cara mengetahui pasien talasemia melalui pemeriksaan riwayat penyakit keluarga yang anemia atau talasemia, pucat, lemas, riwayat transfusi darah berulang, serta pemeriksaan darah hematologi dan analisa Hb.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, mengatakan deteksi dini bertujuan untuk mengidentifikasi pembawa sifat talasemia agar tidak terjadi perkawinan sesama pembawa sifat. Secara klinis ada tiga jenis talasemia, yakni talasemia mayor, intermedia, dan minor/trait/pembawa sifat. Pasien talasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup (2-4 minggu sekali).

Advertising
Advertising

Berdasarkan hasil penelitian Eijkman pada 2012, diperkirakan angka kelahiran bayi dengan talasemia mayor sekitar 20 persen atau 2.500 anak dari jumlah penduduk 240 juta. Pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah tetapi tidak rutin. Sementara pasien talasemia minor/trait/pembawa sifat secara klinis sehat hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.

''Sampai saat ini talasemia belum bisa disembuhkan namun dapat dicegah kelahiran bayi talasemia mayor dengan cara menghindari pernikahan sesama pembawa sifat atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat talasemia yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu,'' kata Elvieda.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan penyebaran informasi serta pengendalian talasemia, Kementerian Kesehatan mengadakan peringatan Hari Talasemia Sedunia pada 8 Mei melalui beberapa rangkaian kegiatan, yaitu media briefing, webinar, dan deteksi dini pada keluarga. Kementerian Kesehatan memberikan imbauan kepada pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian thalassemia atau talasemia dengan:

-Meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan talasemia mayor dengan meningkatkan informasi dan edukasi kepada masyarakat dan melaksanakan skrining/deteksi dini talasemia untuk keluarga penderita talasemia.

-Melaksanakan deteksi dini pada calon pengantin yang belum memiliki kartu deteksi dini.

-Melaksanakan penjaringan kesehatan pada anak sekolah dengan integrasi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

-Mendorong kementerian terkait ( Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ) dan lintas sektor terkait lain untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan.

Baca juga: Memahami Penyakit Thalassemia, Gejala dan Pengobatan

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

6 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

9 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

10 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

11 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

12 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya