Talasemia, Penyakit Keturunan dan Tipe yang Harus Transfusi Darah Seumur Hidup

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 12 Mei 2022 08:20 WIB

ilustrasi tes darah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Talasemia merupakan penyakit keturunan atau kelainan genetik pada sel darah merah. Penderita talasemia harus melakukan transfusi darah seumur hidup. Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami talasemia atau tidak, hanya melalui pemeriksaan darah, analisis hemoglobin, dan riwayat kesehatan keluarga.

Dalam pemeriksaan riwayat penyakit keluarga, perlu diketahui apakah ada yang anemia atau pasien talasemia, pucat, lemas, riwayat transfusi darah berulang, serta pemeriksaan darah tadi. Talasemia diturunkan dari perkawinan di antara dua orang pembawa sifat. Seorang pembawa sifat talasemia secara kasat mata tampak sehat atau tidak bergejala.

Data Yayasan Talasemia Indonesia menunjukkan peningkatan kasus talasemia yang terus-menerus. Sejak tahun 2012 tercatat sebanyak 4.896 kasus talasemia hingga Juni 2021.

Adapun data penyandang talasemia di Indonesia sebanyak 10.973 kasus. Dari sisi pembiayaan, data BPJS Kesehatan 2020 menunjukkan beban pembiayaan kesehatan sejak 2014 sampai 2020 terus bertambah. Penyakit talasemia menempati posisi kelima di antara penyakit tidak menular, setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke. Angka pembiayaan penyakit talasemia pada 2020 sebesar Rp 2,78 triliun.

Pelaksana Tugas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan, Elvieda Sariwati mengatakan, perlu deteksi dini talasemia untuk mengidentifikasi pembawa sifat dan tidak terjadi perkawinan sesama pembawa sifat. Secara klinis ada tiga jenis talasemia, yakni talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor/trait/pembawa sifat.

Advertising
Advertising

Pasien talasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup dengan durasi dua sampai empat minggu sekali. Hasil penelitian Eijkman pada 2012 menunjukkan perkiraan angka kelahiran bayi dengan talasemia mayor sekitar 20 persen atau 2.500 anak dari jumlah penduduk kurang lebih 240 juta jiwa.

Pasien talasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin. Sementara pasien talasemia minor/trait/pembawa sifat secara klinis sehat, tidak bergejala, dan tidak memerlukan transfusi darah. "Sampai saat ini talasemia belum bisa disembuhkan, namun dapat dicegah kelahiran bayi talasemia mayor dengan cara menghindari pernikahan sesama pembawa sifat atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat talasemia yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu," kata Elvieda.

Berikut cara mencegah dan mengendalikan talasemia:

  • Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mencegah kelahiran bayi dengan talasemia mayor. Caranya, melaksanakan skrining atau deteksi dini talasemia untuk keluarga penyandang talasemia.

  • Deteksi dini pada calon pengantin.

  • Penjaringan kesehatan pada anak sekolah terintegrasi dengan program Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS.

Baca juga:
Memahami Penyakit Thalassemia, Gejala dan Pengobatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

32 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

52 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya

Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.

Baca Selengkapnya