Cuaca Panas Datang: Kenali Mekanisme Dehidrasi dan Gejala-gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 15 Mei 2022 12:12 WIB

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia telah mengalami awal musim kemarau dengan cuaca panas mulai terik.

Dari laman resmi BMKG,
bmkg.go.id, awal musim kemarau ini pun telah dimulai sejak kisaran April hingga Juni 2022.

Memasuki musim kemarau, penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap terhidrasi.

Melansir dari mayoclinic.org, cuaca panas merupakan salah satu penyebab dehidrasi, sebab saat cuaca panas tubuh, cairan tubuh lebih cepat terkuras, terlebih dibarengi dengan aktivitas olahraga. Kondisi tubuh dengan kadar air rendah, maka tubuh akan mengalami dehidrasi.

Dikutip dari medicalnewstoday.com, sekitar tiga perempat atau 75 persen tubuh manusia adalah air. Maka dari itu, tanpa air, tubuh tidak bisa bertahan hidup. Air ditemukan di sebagian besar tubuh mulai dari di dalam sel, pembuluh darah, dan di antara sel.

Meskipun air terus-menerus hilang sepanjang hari saat tubuh bernapas, berkeringat, buang air kecil, dan buang air besar, air bisa diisi kembali dengan meminum cairan. Tubuh juga dapat memindahkan air ke area yang paling membutuhkan jika dehidrasi mulai terjadi.

Dehidrasi identik dengan gejala utama berupa rasa haus. Dilansir dari webmd.com, meskipun demikian, rasa haus bukan berarti indikator awal tanda dehidrasi. Dalam beberapa kasus, terutama orang dewasa yang lebih tua, dapat tidak merasa haus sampai mengalami dehidrasi. Itulah mengapa penting untuk meningkatkan asupan air saat cuaca panas atau saat tubuh sedang sakit.

Dehidrasi bisa dialami oleh setiap kelompok umur, tak terkecuali anak-anak dan orang dewasa.

Gejala yang dialami tiap orang pun berbeda-beda berdasarkan usia. Untuk bayi dan anak kecil, gejalanya berupa mulut dan lidah kering, kelelahan, mudah marah, mata terlihat cekung.

Sementara orang dewasa, dehidrasi ditandai dengan rasa haus yang ekstrim, kurang buang air kecil, pusing, kelelahan, urin bewarna gelap, dan rasa kebingungan. Dalam kasus parah, dehidrasi bisa menyebabkan sembelit.

Advertising
Advertising

Selain cuaca panas, penyebab dehidrasi termasuk diare, muntah, dan berkeringat. Atlet, orang-orang di dataran tinggi, dan orang dewasa yang lebih tua lebih rentan mengalami dehidrasi sehingga perlu menjaga asupan air dalam tubuh.

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca : Waspadai Cuaca Panas, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

4 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

12 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

19 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

22 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya