Kenali Gejala Virus Hendra sebelum Terlambat

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 22 Mei 2022 20:56 WIB

Ilustrasi kelelawar. Bats.org.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 belum usai, muncul hepatitis akut, dan kini harus kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Hendra. Apa yang dimaksud dengan virus Hendra dan bagaimana penyebarannya?

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, menjelaskan virus Hendra merupakan bagian dari virus Paramyxoviridae dari genus Henipavirus. Dikutip dari Instagram @profesorzubairi, virus tersebut dinamakan Hendra karena pertama kali ditemukan di kota Hendra, Australia, pada 1994. Zubairi menyebut penyebaran virus Hendra dapat terjadi ketika manusia melakukan aktivitas penebangan pohon.

“Inang alami virus ini adalah kelelawar pemakan buah-buahan. Kalau ada penebangan hutan, maka kelelawar akan pindah,” jelas Zubairi.

Menurut Zubairi, kelelawar-kelewar tersebut terbang dan berpindah ke pohon yang berada di kawasan tempat tinggal manusia dan peternakan kuda. Hal ini dapat menyebabkan manusia terinfeksi virus Hendra, ketika mengalami kontak langsung dengan cairan tubuh kuda yang terinfeksi, seperti cairan hidung atau darah.

Meski demikian, Zubairi menjelaskan penyebaran virus Hendra dari manusia ke manusia ataupun kelelawar ke manusia sampai saat ini belum ditemukan. Dia menambahkan penularan hanya terjadi dari kuda ke manusia.

Advertising
Advertising

Adapun, gejala-gejala virus Hendra tergolong dalam gejala berat, dimulai dari pendarahan, radang selaput otak, kejang-kejang, hingga edema paru. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, Zubairi menerangkan sikap antisipatif yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan vaksin virus Hendra pada kuda.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan peternakan serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Sekedar informasi, hingga Maret 2022, sebanyak 63 kasus virus Hendra telah ditemukan pada kuda di Australia. Penemuan tersebut telah menyebabkan 105 kematian kuda dan empat kematian manusia.

Baca juga: Bisakah Virus Hendra Menginfeksi Manusia? Cek Fakta Berikut

Berita terkait

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

11 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

12 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

31 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

32 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

33 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya