Gejala dan Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Natrium Rendah atau Hiponatremia

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 24 Mei 2022 01:57 WIB

Ilustrasi ginjal. webmd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Keadaan tubuh kekurangan kadar natrium dalam darah menandakan kondisi hiponatremia. Tubuh membutuhkan natrium untuk mengontrol keseimbangan cairan tubuh. Bila kadar natrium rendah, cairan tubuh akan meningkat. Kondisi ini tersebab beberapa hal, di antaranya karena kurang asupan garam, mengonsumsi obat tertentu, gangguan kesehatan hati.

Gejala hiponatremia

Mengutip WebMD, seseorang berkemungkinan tak ada gejala hiponatremia ringan. Gejala biasanya muncul ketika level natrium tiba-tiba naik atau turun. Tanda hiponatremia biasanya mual dan muntah, sakit kepala, kelelahan, kram, gelisah.

Jika gejala parah, seperti muntah atau mual, kejang, kehilangan kesadaran atau koma, maka memerlukan perawatan medis darurat. Bila seseorang sering mengalami hiponatremia, kadar natrium cenderung turun sangat lambat selama beberapa hari. Tapi, orang yang mengalami hiponatremia akut, kadar natrium bisa turun sangat cepat.

Faktor yang mempengaruhi risiko hiponatremia

  1. Usia

Mengutip Mayo Clinic, semakin bertambah umur seseorang, makin berisiko mengalami hiponatremia. Tapi, kondisi itu jika dipengaruhi konsumsi obat-obatan tertentu. Sebab, kemungkinan penyakit kronis mengubah keseimbangan natrium tubuh.

  1. Obat-obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu berisiko menyebabkan hiponatremia. Obat-obatan seperti diuretik thiazide serta beberapa antidepresan dan pereda nyeri rentan mengganggu proses hormonal dan ginjal yang menjaga kadar natrium normal. Selain itu, mengonsumsi ekstasi juga menyebabkan hiponatremia menjadi fatal.

  1. Masalah kesehatan
Advertising
Advertising

Orang dengan kondisi medis tertentu seperti masalah kesehatan yang menyebabkan pengeluaran air tubuh berkurang berisiko mengalami hiponatremia. Kondisi medis yang meningkatkan risiko hiponatremia antara lain, penyakit ginjal, Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone (SIADH) (SIADH) dan gagal jantung.

  1. Aktivitas fisik berlebihan

Seseorang yang melakukan aktivitas fisik berlebihan cenderung berisiko mengalami hiponatremia. Selain melalui urine, natrium dikeluarkan dari tubuh melalui keringat. Semakin banyak berkeringat, makin besar natrium yang dikeluarkan. Kondisi ini juga bisa makin parah jika minum terlalu banyak air setelah aktivitas fisik. Akibat ketakseimbangan itu rentan berakibat hiponatremia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Hiponatremia, Bahaya Minum Air Putih Terlalu Banyak

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

2 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

4 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

9 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

15 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

22 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

32 hari lalu

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.

Baca Selengkapnya