5 Cara Hindari Kanker Usus, Jauhi Rokok dan Minuman Alkohol

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Mei 2022 08:08 WIB

Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Juru bicara Covid-19 dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu 21 Mei 2022 d Malang. Penyebab meninggalnya Achmad Yurianto karena kanker usus. Sebelumnya, mendiang sempat menjalani perawatan kanker di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat selama beberapa pekan.

Kanker bisa tumbuh dan berkembang pada bagian tubuh mana pun, termasuk semua bagian usus. Kanker menyebabkan sel-sel yang berada di sekitar jaringan menjadi tak terkendali. Usus terdiri dari banyak bagian, sehingga jenis kanker usus pun beragam, yaitu kanker usus kecil, kanker usus besar, dan kanker kolorektal.

Mengutip Healthline, meski penyebab kanker hingga sekarang belum bisa dipastikan, namun perkembangannya bisa diketahui saat mulai terjadinya mutasi DNA dalam sel tubuh yang sehat.

Seharusnya, DNA berisi rangkaian informasi yang memberi tahu tugas sel di usus. Namun, ketika DNA sel yang sehat menjadi rusak akibat mutasi, maka sel-sel akan terus membelah secara ganas dan membentuk tumor.

Menghindari Kanker Usus

Mutasi dari berbagai gen yang berbeda bisa menyebabkan kanker. Sehingga, sel-sel kanker akan menyebar dan menghancurkan sel serta jaringan normal lain yang ada di dekatnya. Tidak hanya itu, faktor risiko tertentu seperti genetic dan gaya hidup tidak sehat bisa menjadi penyebab seseorang terkena kanker.

Advertising
Advertising

Sehingga, untuk tetap menjaga kesehatan usus, Anda perlu menerapkan beberapa gaya hidup sehat. Melansir dari cancer.org, berikut adalah langkah untuk menghindari terkena kanker usus:

  1. Lakukan skrining kanker kolorektal.

Skrining adalah tes yang dilakukan dengan mencari kanker sebelum tanda dan gejalanya berkembang. Tes skrining mampu menemukan kanker usus besar atau rektum lebih awal. American Cancer Society merekomendasikan pengujian dimulai bagi orang-orang yang berusia 45 tahun dengan tinggi risiko. Beberapa tes skrining kolorektal juga dapat menemukan dan menghilangkan pertumbuhan pra-kanker (polip) di usus besar atau rektum. Polip bukanlah kanker, tetapi seiring waktu kanker dapat dimulai dari polip.

  1. Makan banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Diet dengan mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian mampu menurunkan risiko kanker usus besar atau dubur. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan yang mengandung daging merah (sapi, babi, atau domba) dan daging olahan (hot dog dan beberapa daging makan siang).

  1. Melakukan olahraga teratur

Seseorang yang jarang berolahraga memiliki peluang risiko kanker yang lebih tinggi. Orang yang lebih sering berolahraga dan aktif melakukan aktivitas fisik lebih sehat dan memiliki peluang kecil terkena penyakit dalam seperti kanker.

  1. Mengendalikan berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas mampu meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker usus besar atau dubur. Makan lebih sehat dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu mengontrol berat badan.

  1. Menghindari rokok dan alkohol

Orang yang memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol memiliki risiko terkena kanker electoral yang lebih tinggi. Namun, untuk beberapa negara asing yang mayoritas penduduknya memiliki kebiasaan minum alkohol, American Cancer Society merekomendasikan tidak lebih dari 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas sehari untuk wanita. Satu minuman sama dengan 12 ons bir, 5 ons anggur, atau 1½ ons alkohol sulingan.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Kemenkes Sebut Sebelum Wafat Achmad Yurianto Menderita Kanker Usus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

13 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

20 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

4 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

4 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

5 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

5 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

5 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya