Rematik: Pengertian, Gejala, dan Penyebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 2 Juni 2022 21:14 WIB

rematik

TEMPO.CO, Jakarta - Reumatik atau rematik adalah penyakit inflamasi sistemik ironik atau penyakit autoimun yang ditandai dengan kerusakan pada tulang sendi, ankilosis, dan deformitas. Penyakit rematik atau yang juga dikenal dengan Rheumatoid Arthritis ini menyebabkan peradangan kronik pada sistem muskulosketal karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tubuh.

Pengertian

Melansir repository.poltekkes-denpasar.ac.id, rematik umumnya menyerang lebih dari satu persendian, seperti di tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Rematik membuat lapisan sendi yang meradang menyebabkan kerusakan pada jaringan sendri. Dalam beberapa kasus, rematik dapat melibatkan jaringan lain di seluruh tubuh sehingga menyebabkan masalah pada organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah, kulit dan mata.

Gejala

Dilansir rsudmangusada.badungkab.go.id, gejala-gejala dari rematik di antaranya terjadi pembengkakan sendi, sendi menjadi kaku terutama pada pagi hari, ketika diraba sendi akan terasa hangat dan terasa nyeri ketika ditekan disertai warna kemerahan, demam, kelelahan, serta nafsu makan yang menurun. Pada awalnya, rematik akan terjadi di sendi-sendi yang kecil, seperti sendi yang menempel pada jari ke tangan dan jari kaki ke kaki.

Advertising
Advertising

Namun, seiring waktu, nyeri sendi ini dapat menyebar ke pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu. Dalam banyak kasus, gejala terjadi pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh, baik kanan maapun kiri.

Penyebab

Dikutip cdc.gov, sejatinya penyebab spesifik penyakit ini belum diketahui. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan tingkat keparahannya. Pertama, faktor usia. Rematik dapat dialami oleh seluruh kelompok usia berapapun. Tetapi, risiko peningkatan mengalami rematik akan terjadi seiring bertambahnya usia. Umumnya, rematik akan dialami ketika menginjak usia enam puluh-an.

Kedua, perempuan dua hingga tiga kali lebih tinggi berisiko mengalami rematik daripada laki-laki. Ketiga, faktor keturunan dengan orang yang memiliki genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen) dapat meningkatkan risiko mengalami peradangan sendi. Keempat, merokok meningkatkan risiko mengalami rematik, bahkan dapat memperburuknya. Kelima, obesitas meningkatkan risiko mengalami rematik.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Mitos dan Fakta tentang Rematik

Berita terkait

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

22 jam lalu

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

Asam urat dapat ditangani secara sederhana dengan pengobatan rumahan. Berikut 7 cara yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

3 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

10 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

14 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

14 hari lalu

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

14 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

16 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya