2 Jenis Kateter Intravena dan Efek Samping Pemakaian

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 7 Juni 2022 16:59 WIB

Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kateter intravena atau juga infus, alat yang digunakan untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh. Secara umum, kateter intravena diperlukan pasien yang membutuhkan obat secara cepat. Mengutip WebMD, terdapat dua jenis kateter intravena paling umum, yaitu vena perifer dan vena sentral.

Jenis kateter intravena

Kateter vena perifer digunakan untuk pasien yang membutuhkan infus dalam waktu singkat. Biasanya kateter vena perifer dipasang di pembuluh darah tangan, lengan, atau kaki. Kateter ini bisa digunakan hingga empat hari, sebelum diganti dengan yang baru.

Adapun kateter vena sentral untuk pasien yang membutuhkan obat dalam waktu lama. Biasanya akan dipasangkan kateter vena sentral. Kateter ini menghubungkan obat masuk ke leher, kaki, lengan, bagian atas dada dan salah satu pembuluh darah besar yang keluar masuk dari hati.

Efek samping kateter intravena

  1. Infeksi

Mengutip Healthline, infeksi bekas suntikan bisa terjadi jika peralatan kateter kurang steril. Masalah ini menyebabkan gejala demam, nyeri, dan pembengkakan di bagian suntikan.

  1. Kerusakan pembuluh darah

Infus atau kateter intravena bisa saja rusak saat pemakaian. Kondisi ini menyebabkan infiltrasi atau obat tidak masuk ke aliran darah, melainkan bocor ke jaringan sekitar. Biasanya masalah ini menimbulkan gejala kenaikan suhu tubuh, nyeri, dan bengkak di bagian suntikan infus.

  1. Emboli udara
Advertising
Advertising

Emboli atau penyumbatan bisa terjadi akibat udara masuk ke jarum suntik atau kantong obat infus. Kondisi ini menimbulkan gelembung udara sehingga menghalangi aliran darah.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 3 Jenis Kateter Urine, Apa Saja Perbedaannya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

4 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

4 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

17 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

18 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya