Pikun Tak Sama dengan Demensia, Cek Bedanya

Reporter

Bisnis.com

Senin, 13 Juni 2022 10:30 WIB

ilustrasi demensia (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi pikun biasanya identik dengan lansia. Mereka mengalami degenerasi atau penurunan daya kerja otak untuk mengingat. Kata pikun dipakai untuk menggambarkan penurunan kemampuan untuk berpikir, berkonsentrasi, atau mengingat.

Istilah kontemporer yang digunakan dokter adalah gangguan neurokognitif dalam skala kecil atau besar. Orang juga dapat menggunakan kata kepikunan untuk menggambarkan penurunan intelektual dan kemampuan untuk secara akurat menilai situasi atau memecahkan masalah. Namun, komunitas medis tidak lagi menggunakan istilah ini.

Dulu, dokter menggunakan kata pikun untuk menggambarkan demensia. Tetapi, penggunaan ini diubah karena faktanya demensia bukan bagian biasa dari penuaan. Demensia adalah kondisi medis yang mempengaruhi otak, yang membuat penurunan kemampuan kognitif. Kondisi tersebut antara lain:

-Penyakit Alzheimer, bentuk paling umum dari demensia.
-Demensia tubuh Lewy
-Demensia vaskular
-Demensia frontotemporal
-Demensia penyakit Parkinson
-Penyakit Huntington, suatu kondisi bawaan yang menyebabkan demensia

Beberapa orang mengalami demensia campuran atau lebih dari satu penyakit. Sebagian besar kasus demensia terjadi pada orang berusia 65 tahun atau lebih. Namun, orang yang lebih muda dapat mengalaminya juga.

Advertising
Advertising

Gejala-gejala demensia cenderung muncul secara perlahan dan berangsur-angsur memburuk. Setiap orang dengan demensia mengalami gejala yang berbeda, sebagian besar tanda-tandanya adalah:
-Kesulitan mengingat
-Kesulitan memperhatikan
-Kesulitan berkomunikasi dengan orang
-Tantangan yang berkaitan dengan penalaran, menilai situasi, atau memecahkan masalah
-Masalah penglihatan

Penyebab demensia
Kerusakan sel otak merupakan penyebab utama demensia. Otak memiliki miliaran sel dan komunikasi mereka mengontrol semua yang kita lakukan. Jika rusak, mereka tidak dapat berkomunikasi sebaik yang dibutuhkan. Bagian otak yang berbeda bertanggung jawab atas ingatan, penilaian, dan gerakan sehingga gejala demensia bergantung pada area otak mana yang mengalami kerusakan sel.

Meskipun orang tidak dapat mencegah pikun atau demensia yang diturunkan, sebagian besar kasus tidak bersifat herediter. Untuk membantu mencegah demensia, berikut upayanya:

-Selalu kenakan sabuk pengaman di dalam mobil dan helm saat mengendarai sepeda dan motor untuk mencegah cedera kepala.

-Jaga kesehatan jantung dengan makan makanan seimbang, tidak merokok, menghindari alkohol, dan berolahraga secara teratur.

-Jaga agar pikiran tetap aktif dan memiliki kehidupan sosial yang aktif.

-Makan makanan yang sehat dan seimbang

-Jaga berat badan yang sehat.

-Olahraga secara teratur.

-Jaga tekanan darah pada tingkat yang sehat.

Baca juga: Perlunya Deteksi Dini untuk Cegah Demensia

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

10 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

10 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

10 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

12 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

12 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

15 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

18 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

31 hari lalu

Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.

Baca Selengkapnya

5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

32 hari lalu

5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

Salah satu dampak utama dari otak popcorn adalah efeknya yang merugikan fokus pada otak.

Baca Selengkapnya