Penyebab Pecandu Narkoba yang Sudah Rehabilitasi Kembali Kecanduan

Reporter

Antara

Rabu, 15 Juni 2022 09:57 WIB

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat sekitar 70 persen dari jumlah pecandu narkoba yang telah melalui program rehabilitasi cenderung mengalami relaps atau kembali menggunakan obat terlarang. Sedangkan menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA), orang yang pernah menjalani rehabilitasi narkoba dan kembali mengalami relaps mencapai 40-60 persen.

Psikolog dari Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, mengatakan banyak pecandu narkoba yang kembali menggunakan narkoba sebelum mencapai pemulihan jangka panjang.

"Sama seperti halnya penyakit kronis, banyak orang mengalami satu atau beberapa kali relapse sebelum mencapai pemulihan jangka panjang. Relapse merupakan hal umum dan normal terjadi pada orang yang sudah sempat pulih dari kecanduan," ujar Kasandra.

Meski demikian, menurut Kasandra, relapse bukan berarti rehabilitasi atau terapi yang dijalani gagal. Pasalnya, orang yang sedang mencoba berhenti menggunakan narkoba bisa saja mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap rangsangan stres dari dalam maupun luar dirinya.

"Sehingga inilah yang membuat orang tersebut kembali menyalahgunakan narkoba," jelasnya.

Advertising
Advertising

Alasan-alasan lain yang memicu terjadinya relaps di antaranya karena belum benar-benar siap untuk berhenti, frustrasi, depresi, rendah diri, mengingat kembali kejadian asik saat menggunakan narkoba di masa lalu, lalai dalam menjalankan program rehabilitasi atau pascarehabilitasi, hingga kurangnya rencana untuk mencegah kekambuhan.

Selain itu, pecandu memerlukan waktu untuk memahami permasalahan yang dihadapi dan sungguh-sungguh memiliki keinginan berhenti menggunakan narkoba.

"Kesembuhan merupakan proses panjang dan terkadang sangat menyakitkan. Mantan penyalahguna narkoba harus tekun hari demi hari untuk memperjuangkan sikap dan usahanya menuju hidup baru," ujar Kasandra. "Inilah pentingnya program pascarehabilitasi. Meski seseorang baru saja pulih, dia tidak sepenuhnya aman dari kemungkinan relapse. Oleh karena itu, mengambil langkah aktif dengan membuat rencana pencegahan kekambuhan dapat membuka jalan bagi pemulihan yang sehat dalam jangka panjang."

Psikiater lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Ratna Mardiati, Sp.KJ(K), menambahkan pendampingan juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam membantu pemulihan pecandu narkoba karena 80 persen pemulihan gagal kalau tidak didampingi.

"Pasti bisa. Kita optimis kalau ada pendampingan, terapinya berjalan lancar, pasti bisa," kata dokter yang berpraktik di Klinik Angsamerah itu. "Kita bisa lihat banyak orang yang sudah masuk rehabilitasi bertahun-tahun kembali lagi baik banyak, hidup normal banyak, yang sukses juga banyak."

Baca juga: Dokter Ingatkan Gangguan Organ Tubuh Akibat Penggunaan Narkoba

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

7 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

16 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya