Perhatikan Plus Minus Vitamin C Dosis Tinggi

Kamis, 23 Juni 2022 16:15 WIB

Ilustrasi multivitamin effervescent. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C juga disebut asam L-askorbat menjadi bagian dari nutrisi yang dibutuhkan manusia dari makanan atau suplemen. Dikutip dari emedicinehealth, vitamin C menyediakan antioksidan, yang membantu mencegah stres oksidatif.

Saat vitamin C masuk melalui infus (IV), senyawa ini dapat mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi dalam darah daripada diminum. Studi menunjukkan kadar vitamin C yang lebih tinggi dapat menyebabkan kematian sel kanker di laboratorium.

Sebaliknya, kekurangan vitamin C yang parah dalam makanan mengakibatkan penyakit kudis, penyakit dengan gejala lemah ekstrem, lesu, mudah memar, dan pendarahan. Survei praktisi kesehatan di Amerika menemukan vitamin C dosis tinggi melalui infus sering diberikan kepada pasien sebagai pengobatan untuk infeksi, kelelahan, dan kanker termasuk payudara.

Efek Samping Vitamin C Dosis Tinggi

Namun, vitamin C dosis tinggi dapat membahayakan pasien dengan faktor risiko, seperti:

1. Orang yang memiliki riwayat gangguan ginjal, gagal ginjal telah dilaporkan setelah pengobatan asam askorbat cenderung terkena batu ginjal, yang tidak boleh diobati oleh vitamin C dosis tinggi.

Advertising
Advertising

2. Pasien dengan kelainan bawaan atau defisiensi G-6-PD tidak boleh diberikan vitamin C dosis tinggi, karena berisiko dimana sel darah merah hancur.

3. Sifat vitamin C dapat membuat zat besi lebih mudah diserap dan digunakan oleh tubuh, sehingga vitamin dosis tinggi tidak dianjurkan untuk pasien dengan hemokromatosis, kondisi tubuh menyimpan zat besi lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

Banyak orang mulai mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi dalam situs healthline, sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan mereka dan memperoleh manfaat melalui makanan mereka. Namun, vitamin C dosis tidak mungkin memberikan manfaat tambahan.

Hal ini dikarenakan vitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air, artinya tidak seperti vitamin yang larut dalam lemak, vitamin yang larut dalam air tidak disimpan pada tubuh, melainkan jumlah yang berlebihan dikeluarkan melalui urin.

Mengkonsumsi terlalu banyak vitamin C pada suplemen juga menimbulkan gejala gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan kram perut. Anda dapat mengonsumsi dengan aman vitamin C hingga 2.000 mg per hari tanpa mengalami efek kesehatan yang merugikan. Ini merupakan batas atas yang dapat ditoleransi untuk asupan vitamin C.

BALQIS PRIMASARI

Baca: Kaitan Asupan Vitamin C Dosis Tinggi dan Batu di Saluran Kemih

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

2 jam lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

20 jam lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

6 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

6 hari lalu

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

11 hari lalu

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

14 hari lalu

Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

20 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

27 hari lalu

Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

Manfaat meminum jus apel tentu tak sesehat memakan buahnya, apalagi jus dalam kemasan. Berikut pendapat pakar diet.

Baca Selengkapnya

Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

28 hari lalu

Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.

Baca Selengkapnya