Kesalahan Pelaku Usaha kala Menggunakan Media Sosial

Reporter

Bisnis.com

Senin, 27 Juni 2022 21:53 WIB

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha sering melakukan kesalahan di media sosial yang berimbas pada produk. Tergantung pada bagaimana menggunakannya, media sosial dapat menjadi andalan pemasaran digital yang konsisten menumbuhkan kepercayaan kuat pada pelanggan atau malah menguras sumber daya.

Karena itu, penting mempelajari kecerobohan media sosial yang paling umum dan cara mencegah krisis online sebelum dimulai. Berikut tujuh kesalahan terbesar yang dapat menjatuhkan strategi pemasaran media sosial dan bagaimana menghindarinya di masa datang, dilansir dari Entrepreneur.

Mengunggah dari perspektif yang salah
Mengunggah perasaan atau bias pribadi pada akhirnya merusak pesan. Apapun merek atau industrinya, menjaga strategi media sosial tetap pada jalurnya berarti mempertahankan suara merek yang konsisten. Pastikan pemasar selalu mengunggah dari sudut pandang perusahaan dan bukan dari sudut pandang sendiri.

Memanfaatkan tren yang salah
Memanfaatkan tren yang salah adalah salah satu cara membuat manajemen media sosial keluar jalur. Sayangnya, ini juga merupakan tren yang terlalu umum di kalangan pemasar sosial dan usaha kecil yang mencari peningkatan visibilitas dengan cepat. Dengan setiap platform baru, meme, tagar, atau video viral yang muncul di mata publik, pastikan menghindari tren yang salah agar tidak terjadi bencana produk.

Masuk ke percakapan yang salah
Ada beberapa kasus di mana bergabung dalam grup percakapan dapat memperkuat pesan Anda. Namun, sangat penting untuk mencari tahu lebih dulu. Percakapan yang selaras dengan merek, pelanggan, dan budaya adalah hal yang bagus. Tetapi, pastikan agar tidak salah sehingga menjadi bahan tertawaan di media sosial atau sampai merusak integritas merek.

Advertising
Advertising

Menggunakan berita untuk mempromosikan merek
Berita secara kredibel dapat dimasukkan ke dalam bauran pemasaran media sosial dan memberikan peluang yang kuat untuk promosi merek. Meski demikian, tidak jarang bisnis menggunakan barang-barang tersebut secara tidak tepat, menggunakan peristiwa dunia dengan cara yang bertentangan dengan sentimen publik. Newsjacking adalah kecerobohan platform sosial utama.

Menghindari berita dan acara sama sekali
Faktanya, mengunggah tanpa memperhatikan peristiwa dunia dapat menjadi bumerang bagi usaha. Jangan memposisikan merek sebagai hal yang tidak peka dan mengabaikan masalah. Sentimen pelanggan, perolehan prospek, dan bahkan loyalitas pelanggan dapat terpukul sebagai hasilnya.

Menerima komentar negatif
Umpan balik negatif di media sosial dapat menjadi bumerang dengan cepat, menjadi krisis publik yang viral dan lepas kendali. Respons agresif dan tipe eye-for-an-eye-seharusnya tidak pernah menjadi pilihan di platform media sosial mana pun. Sebaliknya, yang terbaik adalah menetapkan aturan untuk menangani komentar negatif.

Unggahan robot
Orang-orang bermain media sosial untuk membuat hubungan yang bermakna dan untuk berinteraksi dengan konten yang memberikan nilai aktual, bukan unggahan robot yang kaku dan hanya untuk memenuhi aktivitas sosial. Terlibat dengan pelanggan dan menunjukkan empati melalui interaksi pribadi adalah kunci untuk menghindari hal yang terkesan dipaksakan.

Baca juga: Kiat Digitalisasi bagi UMKM agar Usaha Lancar

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

7 jam lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

16 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

1 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

2 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

6 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

6 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

7 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya