Sindrom Ekbom, Delusi yang Menyebabkan Orang Merasa Kesusupan Serangga atau Parasit

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 28 Juni 2022 12:23 WIB

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang menganggap tubuhnya kesusupan atau terinfeksi serangga atau parasit, tapi kondisi itu tak nyata menandakan gejala sindrom ekbom. Mengutip Healthline, sindrom ekbom termasuk ke dalam kategori gangguan delusi atau parasitosis delusi. Sindrom ekbom, merujuk Healthline, tergolong kondisi yang langka.

Gejala sindrom ekbom

Mengutip publikasi ilmiah berjudul Diagnosis and Management of Delusional Parasitosis orang yang sindrom ekbom berkemungkinan ingin sering menemui dokter kulit. Orang yang mengalami sindrom ekbom merasa ingin berobat, karena merasa ada infeksi parasit di kulit. Mereka terkadang menganggap perabotan, rumah, atau lingkungan mereka juga dipenuhi parasit yang menganggu tubuhnya.

Gejala umum sindrom ekbom, orang merasa ada sesuatu yang merayap di kulitnya. Kondisi ini disebut formikasi. Beberapa orang dengan gangguan ini, gejalanya antara lain:

  • Perasaan gatal atau seperti sensasi terbakar
  • Rasa kebas
  • Mengeluh seperti merasa tertusuk di bawah kulit
  • Menggaruk kulit
  • Menggesek kulit
  • Muncul lesi kulit atau bisul yang tersebab kebiasaan menggaruk
  • Ingin memakai bahan kimia untuk menggosok kulitI
  • Dalam kasus yang parah ingin menghilangkan sebagian anggota tubuh (mutilasi)
  • Muncul keinginan berbahaya seperti menggunakan pestisida untuk pengobatan diri

Jenis sindrom ekbom

1. Parasitosis delusi primer

Kondisi ketika seseorang mengalami delusi. Ini adalah penyakit monosimtomatik atau satu gejala saja.

Advertising
Advertising

2. Parasitosis delusi sekunder

Ini terjadi ketika seseorang juga mengalami masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, demensia, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma (PTSD), atau skizofrenia.

3. Parasitosis delusi organik

Kondisi ini rentan dialami seseorang dengan kondisi atau penyakit lain, seperti hipotiroidisme, diabetes, penyakit jantung, kekurangan vitamin B-12, kecanduan kokain, dan menopause.

Baca: Sindrom Cri Du Chat Tangisan Kucing, Bagaimana Ciri Gejalanya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

1 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

1 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

4 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya