Delusi Merasa Selebritas Idola Jatuh Cinta terhadap Diri, Apa Penyebab dan Gejala Erotomania?

Jumat, 1 Juli 2022 17:31 WIB

Ilustrasi surat cinta / ungkapan cinta. lfpress.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang merasa yakin ada yang jatuh cinta kepadanya, tapi tak ada bukti pasti bisa saja menandakan delusi. Mengutip publikasi dalam Journal European Psychiatry, delusi semacam itu menandakan erotomania yang tergolong masalah kesehatan mental langka.

Orang yang mengalami erotomania sangat terobsesi selebritas kondang. Terkadang merasa selebritas idolanya itu jatuh cinta kepadanya, padahal tak saling mengenal. Orang yang mengalami erotomania bisa sampai beranggapan sedang menjalin hubungan spesial.

Perasaan terikat atau terpusat secara berlebihan untuk dicintai oleh orang lain dianggap delusi karena tidak berdasarkan kenyataan yang ada. Orang yang erotomania tidak bisa menerima fakta yang membuktikan sebaliknya, karena merasa tidak mungkin untuk melepaskan keyakinan sedang dicintai seseorang.

Erotomania dihubungkan dengan kondisi kesehatan mental lain, yaitu delusi atau perilaku manik. Meskipun erotomania jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa muncul secara sendirinya.

Penyebab erotomania

Orang yang mengalami erotomania bermungkinan tak bisa memproses aktivitas sosial secara semestinya. Biasanya, cenderung keliru mengartikan mimik wajah atau bahasa tubuh seseorang. Mungkin saja ia merasa ada yang menggodanya, tapi sebenarnya tidak. Persepsi itu yang menganggap ada orang lain yang sedang jatuh cinta kepadanya. Kondisi ini bisa terus berkembang dalam diri, terlebih lagi jika sering menghabiskan waktu sendirian.

Advertising
Advertising

Mengutip WebMd, penelitian menunjukkan media sosial rentan memperburuk keyakinan delusi. Sebab, tanpa disadari orang memiliki kemudahan untuk mengetahui aktivitas figur secara daring (online), sehingga meningkatkan rasa obsesi dalam diri menimbulkan erotomania. Stres juga mempengaruhi erotomania ketika kehilangan orang terdekat, misalnya sahabat atau kekasih.

Merujuk Healthline, gejala utama erotomania keyakinan palsu ada orang lain sangat mencintai atau terobsesi. Kondisi ini delusi ini menandakan orang yang erotomania akan kesal jika seseorang memberi tahu apa yang dirasakannya itu tidak benar.

Apa saja gejala erotomania?

1. Obsesi yang berlebihan

Obsesi terjadi karena mengonsumsi informasi media yang berhubungan dengan orang lain, selebritas atau tokoh papan atas lainnya. Gejala ini akan tercermin sikap yang terus-menerus mengirim pesan, hadiah, atau berusaha menelepon orang yang dianggap sedang jatuh cinta itu.

2. Merasa dekat

Seiring berkembang delusi, orang yang erotomania merasa sedang mencoba berkomunikasi secara diam-diam melalui media sosial, gerak tubuh, atau pandangan. Kondisi lainnya muncul keinginan membuat situasi yang rumit, tapi keliru. Misalnya, keinginan untuk menguntit. Orang yang erotomania juga bisa saja muncul rasa cemburu tanpa sebab, karena berkeyakinan selebritas yang sedang jatuh cinta kepadanya punya kekasih lain.

3. Malas beraktivitas

Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas. Kondisi ini ditandai kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas yang bukan berhubungan dengan orang yang dianggap sedang jatuh cinta itu.

Baca: Delusi, Kondisi Apa yang Mempengaruhi Gangguan Psikotik Ini?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

18 jam lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

3 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

7 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

8 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

8 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

11 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

11 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

11 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya